TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan mengenai ciri-ciri varian Delta Covid-19 yang sekarang ini mendominasi penyebaran di Indonesia.
Menurut dia karakteristik dari varian tersebut yakni Cycle Threshold (CT) dari PCR swab pasien yang terjangkit, lebih rendah ketimbang varian Alfa.
"CT-nya lebih rendah (dibanding varian Alfa)," kata Menkes dalam Konferensi pers PPKM Darurat non Jawa-Bali, Jumat, (9/7/2021).
Selain itu, kata mantan Wakil Menteri BUMN ini, karakteristik varian Delta yakni masa aktifnya lebih cepat ketimbang varian Alfa.
Sehingga kesembuhan pasien yang terpapar varian Delta lebih cepat juga.
"Tapi meningkat keparahannya lebih cepat," katanya.
Dengan karakteristik seperti itu, kata Budi cara intervensi atau penanganan pasien di Rumah Sakit juga berbeda antara yang terpapar varian Alfa dengan varian Delta.
"Tidak lebih mematikan Delta ini tapi penularannya lebih cepat. Jadi tata cara perawatan atau intervensi teurapetiknya di RS-nya berbeda," pungkas Budi.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhur Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta saat ini didominasi oleh varian Delta.
Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (5/7/2021).
"Tadi dari data yang kami dapat bahwa 90 persen di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian Delta sudah ada 90 persen di kita," kata Luhut.
Dengan kondisi tersebut kata Luhut, maka Covid-19 dapat mudah menyebar dan bisa mengenai siapa saja.
Oleh karenanya Luhut meminta semua pihak untuk serius menghadapi lonjakan Covid-19 sekarang ini.
"Jadi kalau kita bermain-main saya katakan tadi pasti bisa kena siapa saja di sekeliling anda," tegasnya.