TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung pelaksanaan uji klinis obat Ivermectin, sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.
Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih menjalankan uji klinis Ivermectin untuk terapi pasien Covid-19.
"Kita dukung proses ini karena bagian dari ikhtiar penanganan pandemi."
"Namun, kita harus tetap patuh dan tunduk pada prosedur ilmiah melalui proses uji klinis,” ujar Puan, dikutip dari laman dpr.go.id, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Penjelasan Satgas IDI soal Ivermectin, Sebut Belum Ada Bukti Ilmiah sebagai Obat Manjur Covid-19
Berdasarkan laporan tanggal 28 Juni 2021 lalu, BPOM menyatakan masyarakat yang butuh Ivermectin dan tidak dapat ikut uji klinis, maka sang dokter bisa memberikan Ivermectin dengan memperhatikan penggunanaan sesuai protokol uji klinis yang disetujui.
"Saya mendapat laporan bahwa BPOM mengizinkan dokter memberikan obat itu kepada masyarakat yang membutuhkan, asal penggunaannya sesuai protokol uji klinik yang disetujui."
"Ini kabar yang menggembirakan,” kata Puan.
Uji klinis Ivermectin tersebut sedang berlangsung di 8 rumah sakit di Jakarta, termasuk RS darurat Wisma Atlet.
Baca juga: Obat Ivermectin Dijual dari Harga Rp 75.000 Jadi Rp 700.000 di Online, Polisi Buru Pelaku
Politisi Partai PDIP ini meminta masyarakat untuk tetap mengikuti prosedur penggunaan Ivermectin sembari menunggu hasil uji klinisnya.
Puan berpesan agar tak ada oknum yang memanfaatkan ivermectin ini untuk kepentingan bisnis.
“Kita memang sedang membutuhkan obat terapi Covid-19 yang murah dan bisa diproduksi massal."
"Tapi penggunaannya juga harus dipastikan aman.” pungkasnya.
Diburu Banyak Orang, Indofarma Tingkatkan Produksi Ivermectin 16 Juta Butir per Bulan
Direktur Utama PT Indofarma Arief Pramuhanto menyebut pihaknya bakal meningkatkan produksi Ivermectin menjadi 8 juta butir atau sekitar 400 ribu botol Ivermectin pada Juli ini.
Kemudian produksi akan dinaikkan 2 kali lipat menjadi 16 juta butir mulai Agustus.
Peningkatan produksi Ivermectin itu sebagai respons tingginya kebutuhan masyarakat pada obat ini.
"Bulan depan (Agustus) kami akan menambah beberapa fasilitas, di mana diharapkan nanti produksinya bisa dua kali lipat," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, secara virtual, diberitakan Tribunnews.com, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Wali Kota Danny Pomanto Tolak Obat Ivermectin untuk Pasien Covid-19, Ini Alasannya
Dijelaskan Arief, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) pada 5 Juli 2021 lalu untuk Ivermectin.
Sementara saat ini, uji klinis Ivermectin, dilakukan sejumlah Rumah Sakit dibawah komando Balitbangkes.
"Sudah ada press rilis dari BPOM di mana dalam rilis itu ada poin 9 yang menyatakan apabila masyarakat membutuhkan Ivermectin maka dapat berkonsultasi dengan dokter sehingga nantinya dokter dapat memberikannya sesuai dengan protokol dari Balitbangkes," pungkasnya.
Baca berita penanganan Covid lainnya
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Chaerul Umam)