TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus bergerak meningkatkan produktivitas pertanian. Produktivitas pertanian yang meningkat berorientasi pada meningkatkan taraf kesejahteraan petani. Dengan begitu roda perekonomian nasional pun terus bergulir. Salah satu program strategis Kementan adalah pembangunan jalan usaha tani.
Kali ini, program padat karya yang dibidangi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) itu direalisasikan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penerima manfaat program jalan usaha tani adalah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bangun Tani di Desa Padangsari Kecamatan Majenang.
Menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebutkan bahwa agar alsintan dapat menjangkau lahan pertanian, maka dibutuhkan jalan pertanian. Menurut Mentan SYL, pembangunan jalan pertanian bagian dari upaya menuju pertanian modern serta berwawasan agribisnis.
"Hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," ujar Mentan.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) menjelaskan, untuk menuju pola pertanian modern maka diperlukan penambahan maupun penyempurnaan prasarana dan sarana pertanian yang menunjang untuk penggunaan peralatan dan mesin untuk pra dan pasca panen, serta pengangkutan saprodi dan hasil pertanian dari dan ke lokasi.
"Penggunaan peralatan dan mesin pertanian merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, karena semakin berkurangnya tenaga kerja yang masih bertahan di bidang pertanian," kata Ali.
Menurut Ali, untuk memenuhi persyaratan penggunaan peralatan dan mesin pertanian serta pengangkutan sarana produksi dan hasil panen diperlukan fasilitas jalan, jembatan serta kelengkapannya yang memadai.
"Keberadaan jalan pertanian sangat penting bagi petani dan merupakan suatu peluang yang dapat ditingkatkan kualitas dan fungsinya menjadi suatu jalan pertanian yang sesuai dengan standar dalam pembangunan dan rehabilitasinya," tuturnya.
Ali melanjutkan,saat ini jalan pertanian yang ada sebagian besar masih berupa galengan dan belum memenuhi syarat bagi penggunaan peralatan dan mesin, maupun pengangkutan saprodi dan hasil panen.
Untuk itu, diperlukan pengembangan jalan pertanian pada lokasi lahan pertanian yang memadai diperlukan dalam memperlancar mobilitas alat mesin pertanian, sarana produksi dan hasil produksi pertanian dari dan ke lahan pertanian.
Ketua Gapoktan Bangun Tani, Muhammad Baiquni Aziz menjelaskan, jalan usaha tani ini dibangun dengan panjang 120,5 meter dan lebar 1,7 meter. Pembangunan jalan usaha tani ini mempermudah petani menjangkau areal persawahan mereka dan dalam mengangkut hasil produksi pertanian mereka.
"Kami tentu berterimakasih atas pembangunan jalan usaha tani yang merupakan program padat karya ini. Jalan usaha tani ini meningkatkan produktivitas pertanian di desa kami dan meningkatkan pedapatan petani," ungkap Baiquni. (*)