Menurutnya, hal ini akan menambah beban arus kas pengusaha yang harus mengeluarkan biaya operasional sedangkan pemasukan tidak ada.
"Nggak bisa dibayangkan para pengusaha akan pusing tujuh keliling memikirkan untuk bisa bertahan," ucap Sarman dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Wacana PPKM Darurat Diperpanjang Bikin Pengusaha Pusing Tujuh Keliling
Sarman menegaskan cashflow yang semakim sekarat ditambah profit tidak pasti membuat kondisi ini termasuk dalam kategori darurat.
Namun, baginya tidak ada pilihan lagi selain mendukung penuh kebijakan pemerintah dengan harapan kasus Covid-19 bisa melandai.
Alhasil ekonomi bisa kembali terungkit dan Indonesia bisa keluar dari zona resesi ekonomi.
"Psikologi pengusaha pasti sangat resah, gelisah memikirkan bagaimana nasib usahanya ke depan jika covid ini semakin berkepanjangan," ungkapnya.
Menurutnya, jika PPKM Darurat ini benar-benar diperpanjang akan menjadi dilematis bagi pengusaha khususnya sektor UMKM.
Sarman menyebut, kondisi pengusaha di tahun 2021 semakin kesulitan dari tahun lalu.
Sebab, saat PSBB di tahun 2020, pengusaha masih memiliki cadangan keuangan, sementara di tahun 2021, cadangan sudah habis dan tidak ada jaminan dari pemasukan di tahun 2020.
Baca juga: Pengamat: Wajar Masyarakat Berkeluh Kesah di Medsos Soal PPKM Darurat
IAKMI Minta Fokus untuk Menyehatkan Masyarakat
Sementara, Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indnonesia, Ede Surya Darmawan menilai, ada dua faktor yang menyebabkan kondisi saat ini bisa terjadi.
Pertama, faktor dari resiko keterlambatan penanganan pandemi dan juga penanganan yang belum tuntas.
"Dulu itu kita dengan PSBB sebenarnya sudah berhasil menekan mobilitas dan menekan kasus tapi kemudian belum selseai sudah digoda yang lain," kata Ede, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Jumat (16/7/2021).
Menurut Ede, solusi yang bisa dilakukan untuk menekan kasus hanya perpanjangan PPKM Darurat.