News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Kritik Vaksinasi Gotong Royong Individu di Indonesia

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI VAKSINASI WARGA PESISIR di Surabaya dalam serbuan vaksin covid-19 gratis yang digelar TNI AL, Selasa (6/7/2021).WHO mengkritik kebijakan pemerintah Indonesia terkait vaksinasi gotong royong individu berbayar.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah telah mengizinkan adanya vaksin Covid-19 berbayar yang dapat diakses masyarakat secara indvidu.

Vaksin berbayar ini dikenal dengan program Vaksinasi Gotong Royong Individu.

Program vaksinasi tersebut sempat menuai kritik dari sejumlah politisi, beberapa waktu lalu, hingga akhirnya ditunda pelaksanaannya.

Tak hanya di dalam negeri, vaksin berbayar juga mendapat kritikan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization).

Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Ann Lindstrand menilai program vaksin Gotong Royong Individu tidaklah tepat.

Baca juga: CARA Cek dan Unduh Sertifikat Vaksinasi Covid-19, Akses Laman pedulilindungi.id

Menurutnya, vaksin yang dipungut biaya nantinya akan menimbulkan sejumlah masalah.

Linstrand menekankan, semua orang mempunyai hak dan akses yang sama untuk menerima vaksin covid-19.

"Pembayaran (vaksin) dalam bentuk apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses."

"Terutama selama pandemi ini, kita membutuhkan cakupan vaksin yang luas untuk menjangkau semua pihak yang paling rentan," ucap Lindstrad, dikutip dari situs resmi WHO, Jumat (16/7/2021).

Menurutnya, anggaran menjadi faktor penyebab vaksin Covid menjadi berbayar tidaklah tepat.

Pasalnya, beberapa negara mendapat jatah vaksin gratis melalui kerja sama internasional COVAX Facility yang berada di bawah naungan WHO.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Baca juga: Efikasi Vaksin Pfizer untuk Anak Capai 100 Persen, Efek Samping Usai Divaksin Juga Ringan

Linstrand mengatakan, pengiriman vaksin ke negara-negara itu memang perlu biaya transportasi, logistik dan lain.

Namun, biaya-biaya itu sudah mendapat pendanaan dari berbagai lembaga internasional, seperti Bank Dunia.

"Ada pasokan vaksin dari COVAX melalui kerjasama lembaga UNICEF, WHO dan lainnya."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini