TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 327 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi akan ikut melakukan ibadah haji tahun 2021 ini.
Rangkaian pelaksanaan ibadah akan dimulai pada Sabtu (17/7).
”Data sementara WNI yang berhaji sampai saat ini sekitar 327 orang, dan kemungkinan akan bertambah,” kata Konsul Haji Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah Endang Jumali saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (16/7).
Endang mengatakan, proses pendataan WNI yang berhaji tahun ini masih dilakukan.
”Data kita akan terus berkembang. Mungkin baru final saat wukuf di Arafah atau menginap di Mina. Jadi masih memungkinkan untuk terus bertambah,” ucapnya.
Endang mengatakan, ratusan WNI yang beruntung bisa ikut menunaikan ibadah haji pada masa pandemi Covid-19 ini adalah mereka yang telah menetap cukup lama di Arab Saudi.
Baca juga: Arab Saudi Tugaskan 135 Ulama dan Imam Dampingi Jemaah Haji
"Semua yang berhaji tahun ini tidak ada dari luar Saudi," katanya.
Dari ratusan WNI itu, satu di antaranya adalah Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Eko Hartono.
Rencananya Eko dan rombongan haji Indonesia akan masuk ke Tanah Suci pada Minggu (18/7).
"Untuk tahun ini tercatat 327 WNI yang akan haji, termasuk saya insyaallah," kata Eko saat dihubungi.
"Rencana masuk Tanah Suci tanggal 18 Juli pagi, selesai 22 Juli," ujarnya.
Pada saat berhaji, para WNI tersebut harus tetap menaati peraturan di Arab Saudi terkait protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19.
Tak hanya itu, WNI yang akan mengikuti ibadah haji juga wajib mendapat dua dosis vaksin Corona.
"Harus sudah vaksin dua kali pada saat dinyatakan lolos. Disiplin mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan tentu harus selalu social distancing," kata dia.
Sama seperti tahun lalu, ibadah haji pada 2021 ini hanya diikuti oleh warga Arab Saudi dan ekspatriat di negara tersebut.
Kebijakan ini diambil menyusul masih belum meredanya pandemi Covid-19 di dunia.
Tahun ini Arab Saudi menyediakan 60 ribu kuota jemaah haji.
Adapun 327 jemaah asal Indonesia itu terdiri dari diplomat KBRI dan KJRI, pekerja migran, mahasiswa, dan unsur WNI di Saudi lainnya.
Berbeda dengan pelaksanaan haji 2020 yang dibiayai oleh pemerintah Saudi, biaya haji tahun ini ditanggung oleh jemaah.
Pendaftaran haji 2021 sudah dilakukan sejak bulan lalu melalui aplikasi elektronik.
Baca juga: Tak Dijual, Vaksin Sinopharm Hibah Kini untuk Vaksinasi Difabel, Rencana Awal untuk Jemaah Haji
Sejumlah persyaratan harus dipenuhi. Setelah itu, pemerintah Arab Saudi menyeleksi dan mengumumkan mereka yang memenuhi persyaratan.
Selain jemaah asal Indonesia yang bermukim di Arab Saudi, jemaah negara lain yang merupakan ekspatriat di Arab Saudi juga diizinkan menunaikan ibadah haji.
Jemaah dari Malaysia misalnya.
Tahun ini sebanyak 263 warga Malaysia di Arab Saudi juga mendapat izin menunaikan ibadah haji.
Calon haji asal Malaysia itu terpilih setelah pemerintah Arab Saudi meloloskan permohonan mereka.
Mereka merupakan warga Malaysia yang sudah menetap di wilayah Kerajaan.
"Jemaah calon haji Malaysia itu sudah ada di Arab Saudi karena memang dia ekspatriat dan pelajar di sana. Bukan jemaah haji Malaysia yang ke Arab Saudi," kata Staf Ahli Menteri Agama Malaysia Razif, Jumat (16/7).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tak Terbendung, Warga Arab Saudi, Taiwan, dan Jepang Dievakuasi
Menteri Agama Malaysia Datuk Dr Zulkifli Mohamad al-Bakri dalam wawancara dengan saluran TV1 RTM mengatakan bahwa pihaknya pada Jumat malam akan mengadakan pertemuan calon haji di Mekkah.
Zulkifli mengungkapkan terpilihnya ratusan jemaah Malaysia untuk menunaikan ibadah haji tak terlepas dari eratnya hubungan diplomatik antara Negeri Jiran dan Arab Saudi.
Selain itu, menurut dia, pribadi jemaah haji Malaysia selalu disiplin dan menunjukkan perilaku yang baik.
"Alhamdulillah, menjunjung kasih Khadimul Haramain al-Syarifain Yang Mulia Raja Salman bin Abdulaziz dan sekalung penghargaan kepada Kerajaan Arab Saudi atas kelulusan permohonan kami," ujarnya.
Sampai saat ini pemerintah Kerajaan Arab Saudi masih membatasi izin masuk bagi warga asing akibat pandemi Covid-19 yang masih menyebar. Pelancong dari Indonesia juga belum mendapat izin masuk Saudi karena risiko tinggi penularan corona. (tribun network/fah/dod)