Dalam 20 tahun terakhir saja, kita sudah mengalami lima pandemi besar yaitu SARS, MERS. Ebola, flu burung, dan flu babi.
Meski penyakit-penyakit tersebut sudah memberikan kita ilmu, tapi tetap saja dunia tidak bersiap diri saat pandemi Covid-19.
Penyebarannya yang cepat menunjukkan betapa bahayanya dunia yang semakin global ini saat terjadi pandemi.
Kenapa penyakit lebih mudah menular?
Menurut Victoria Brookes, dosen senior masalah kesehatan penduduk di Charles Sturt University, di masa lalu satu penyakit muncul di salah satu bagian dunia, namun kemudian selesai sebelum menyebar ke negara lain.
"Sekarang adanya perdagangan global dan perjalanan global membuat penyakit bisa membuat manusia membawanya menyebar dengan cepat," katanya.
Globalisasi juga menyebabkan perubahan besar terkait kondisi penyakit menular, khususnya penyakit yang berasal dari kehidupan alam liar.
Dengan peningkatan jumlah penduduk, kota semakin diperluas ke kawasan alam liar, sehingga menggangu pola kehidupan dan membuat binatang tertekan.
Dengan ekosistem hancur, binatang dengan manusia semakin memiliki kontak lebih dekat, akibat kerusakan hutan dan menurunnya kualitas lingkungan, sehingga terjadi "loncatan antar spesies". Inilah yang diperkirakan sedang terjadi saat pandemi virus corona.
"Salah satu penyebab utama munculnya penyakit-penyakit baru adalah meningkatnya interaksi antara manusia dan binatang," kata Hassan Vally dari La Trobe University di Melbourne.
"Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab munculnya penyakit baru. Faktor ini ditambah dengan fakta bahwa jika ada patogen yang memiliki kemampuan menyebar dengan cepat, maka akan segera menyebar karena pergerakan manusia yang sangat besar sekarang ini," tambahnya.
Diperkirakan lebih dari 60 persen munculnya penyakit menular berasal dari binatang, yang disebut zoonoses. Itulah sebabnya para peneliti lebih khusus memperhatikan kontak manusia dengan kehidupan liar.
"Populasi dari yang kita perkirakan akan muncul adalah spesies yang tinggal di koloni yang besar, yang melakukan perjalanan jarak jauh," kata Dr Brookes.
"Mereka bercampur dengan populasi dari spesies yang sama, dan juga karena mereka terbang, mereka bisa mengadakan kontak dengan banyak spesies lain, termasuk juga dengan manusia."