TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni minta aparat untuk lebih humanis dalam menertibkan masyarakat selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini.
Menurutnya, di masa PPKM Darurat ini, masyarakat sudah cukup terbebani.
Sehingga, ia menekankan aparat untuk tidak semakin membebani warga dalam menertibkan PPKM Darurat.
"Terbayang ekonomi mereka juga hancur. Jadi tolonglah untuk para petugas di lapangan, jika memang ingin menertibkan warga, maka lakukan dengan humanis. Jangan arogan," kata Sahroni, dikutip dari laman dpr.go.id, Senin (17/7/2021).
Menurutnya, pendekatan humanis penting diterapkan untuk menunjukkan rasa kepedulian petugas.
Baca juga: Raup Keuntungan Rp1,5 Miliar, Pemalsu Website Bansos PPKM Darurat Diciduk Polisi
Ia mencontohkan, aparat bisa menjelaskan baik-baik kepada masyarakat soal aturan PPKM Darurat.
"Kita harus saling paham. Mungkin petugas bisa menertibkan dengan lebih humanis, misalnya dengan dijelaskan baik-baik dan diberi pengertian."
"Lagi pula kan dalam aturannya warung boleh buka, asal take away."
"Jadi yang ditertibkan pengunjungnya, bukan menghajar warungnya," jelas politikus NasDem ini.
Dikatakannya, sikap tegas aparat bukan lah berarti bertindak kasar.
Baca juga: Pakar Sebut Perlu Evaluasi 3 Hal Ini Agar PPKM Darurat Efektif
Selain edukasi, aparat bisa memberlakukan aturan hukuman lain yang lebih ringan dan tidak arogan.
"Tegas bukan berarti kasar. Misalnya, selain menggalakkan edukasi, petugas juga bisa menghukum dengan hukuman seperti push up atau yang lain, bukan dipukul."
"Kalau seperti sekarang kan rakyat kasihan. Sudah lapar, dipukuli pula," tandasnya.
Diketahui, beberapa waktu lalu viral di media sosial, video aparat Satpol PP yang menegakkan aturan PPKM pada sebuah kafe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Banyak masyarakat menyayangkan sikap Satpol PP yang terkesan arogan.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)