Yakni, bagaimana sosialisasi secara maksimal sejak dini dilakukan.
Selanjutnya, tindakan preventif yakni mencegah infeksi dan kesakitan, bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan, vaksinasi, dan yang sekarang dilakukan yakni karantina walaupun masih setengah-setengah.
"Negara seperti Taiwan itu protokol kesehatan bagus bisa menekan menekan angka infeksi, angka kesakitan maupun angka kematian. Di Australia juga sama, Singapura juga sama," tuturnya.
Ketiga adalah kuratif untuk mengobati orang yang sudah sakit agar tidak meninggal atau cacat.
Hal yang harus dipenuhi dalam Tindakan kuratif adalah SDM tenaga kesehatan, obat, alkes, oksigen dan pembiayaan.
"Promotif, preventif, dan kuratif adalah satu bagian dalam penanganan pandemi ini," katanya.
Direktur Utama PJB Gong Matua Hasibuan mengatakan, pihaknya terus mendukung kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi ini dengan menerapkan berbagai kebijakan yang relevan seperti membatasi mobilitas pegawai, meningkatkan rasio vaksinasi, merutinkan kegiatan berjemur pegawai, dan optimasi kebijakan work from home (WFH).
"Kita bahkan mengambil kebijakan untuk mengasramakan teman-teman kita yang menjadi garda terdepan dalam sistem operasi pembangkitan. Saya mengajak kita semua untuk bersabar seraya mendukung upaya pemerintah agar dapat berhasil sesuai dengan target yang diharapkan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman mengatakan, kondisi pandemi secara nasional ini merupakan akumulasi menurunnya tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap kesehatan, munculnya varian virus di Indonesia, dan vaksinasi yang belum mencapai 70 persen.
"Kita bersama-sama harus menyikapi dan memahami sebuah situasi ini agar tingkat kewaspadaan dan kesadaran untuk selalu peduli dan menerapkan protokol kesehatan menjadi budaya keseharian kita untuk menjaga keselamatan diri sendiri keluarga dan orang lain," katanya.
Baca juga: Obat Covid-19 di Apotek Banyak yang Kosong, Jokowi Telepon Menkes: Stok Enggak Ada Seminggu Lebih
Menurut Syofvi, pemberlakuan PPKM Darurat menjadi solusi utama pemerintah dalam menekan laju pandemi.
"Kita masih harus terus melakukan tindakan preventif dengan pembatasan, memberikan perlindungan imun dan kepada pekerja-pekerja critical dan pemberlakuan WFO dengan proses yang ketat serta percepatan vaksinasi bagi seluruh pekerja kita. Saya juga mengapresiasi kepada PJB yang telah mencapai 95% vaksinasi kepada Rp10.271 pekerjanya," tuturnya.
Komisaris PJB Defy Indiyanto Budiarto yang menjadi moderator dalam webinar tersebut mengatakan bahwa dalam kondisi seperti ini, informasi positif seperti bertambahnya tingkat kesembuhan harus lebih ditonjolkan dibanding kasus kematian.
"Karena itu dapat meningkatkan imun dan semangat positif bahwa Indonesia pasti bisa melawan wabah ini, masih adanya orang-orang yang tidak percaya dengan covid ini dan tidak mau divaksin membuat saya geleng-geleng kepala," kata dia.
Secara khusus, Defy juga mengapreasiasi kinerja para tenaga medis yang seolah tanpa lelah berada di garis terdepan dalam penanganan pandemi ini.