TRIBUNNEWS.COM - Indonesia akan melakukan migrasi siaran dari TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) secara bertahap mulai tahun ini.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan proses peralihan ke siaran TV digital selesai paling lambat pada 2 November 2022.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemkominfo, Ahmad M Ramli, mengungkapkan migrasi TV analog ke digital memberi segudang manfaat.
"Tentunya masyarakat akan dapat menikmati tayangan yang lebih bersih, lebih canggih, dan lebih berkualitas," ungkap Ramli saat membuka Webinar Sosialisasi Migrasi TV Analog ke Digital di Kalimantan Timur, Kamis (22/7/2021).
Dikutip dari tayangan kanal YouTube Kemkominfo TV, Ramli menyebut migrasi TV analog ke digital juga memberikan manfaat pada kualitas internet di Indonesia.
Baca juga: Apa Itu Siaran TV Digital? Berikut Cara Mengubah Siaran Analog Menjadi Siaran Digital
Apabila ASO ini bisa berlangsung sesuai rencana di tahun 2022, Ramli menyebut masyarakat akan mendapat manfaat yang jauh lebih besar untuk broadband atau jangkauan internet.
"Karena apa? Salah satu hambatan untuk internet cepat adalah ketiadaan frekuensi."
"Karena frekuensinya dipakai dengan sangat boros oleh penyiaran TV analog, sehingga kalau siaran analog ini beralih ke digital, akan dihemat sejumlah frekuensi yang dinamakan digital dividend, dan bisa digunakan untuk kepentingan internet kita," jelas Ramli.
Sehingga, ungkap Ramli, migrasi TV analog ke digital memberi dampak positif bagi internet di Indonesia.
"Jadi salah satu yang akan berdampak untuk masyarakat, adalah internet cepat dan pemerataan internet itu sendiri," ungkapnya.
Baca juga: Cara Mengubah TV Analog Menjadi TV Digital, Pemerintah Beri Set Top Box (STB) Gratis
Lebih lanjut, Ramli menyebut pemerintah melakukan dua hal sekaligus.
Yaitu migrasi siaran TV analog ke digital dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi.
"Jadi daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal), akan mendapatkan prioritas untuk dibangunkan BTS-BTS (Base Transceiver Station) baru mulai tahun ini dan tahun depan," ungkap Ramli.
"Kalau ini ditambah lagi dengan digital dividend, otomatis ini akan membantu dan masyarakat akan mendapat layanan internet lebih banyak lagi," sambungnya.