News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pengamat Ini Bilang, Pelaku Unjuk Rasa di Tengah Pandemi Covid-19 Jauh dari Rasa Empati

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Amanat penderitaan Rakyat (Ampera) melakukan unjukrasa menolak prlaksanaan PPKM di Kantor Walikota Tangerang, Kamis (22/7/2021). Mereka menilai penerapan PPKM sangat menyengsarakan masyarakat dan tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, dalam kondisi seperti sekarang, penyampaian aspirasi atau pendapat seharusnya disampaikan melalui saluran yang tepat dan tidak melanggar aturan.

Kelompok masyarakat yang tidak setuju dengan penerapan PPKM bisa menyampaikannya melalui wakil rakyat di parlemen atau dengan membuat petisi.

"Dalam dunia demokrasi memang harus ada check and balance, unjukrasa memang dijamin undang-undang, dijamin oleh konstitusi, tetapi harus melihat kondisi yang terjadi," kata dia kepada Tribunnews.com, Rabu, (28/7/2021).

Baca juga: Puan Maharani: Aparat Negara Agar Hindari Kekerasan Terhadap Masyarakat

Dengan memaksakan turun ke jalan, kata dia, jelas melanggar aturan. Dia beralasan, unjukrasa tersebut berpotensi menimbulkan kerumunan yang dilarang selama penerapan PPKM.

Apabila unjukrasa tersebut terjadi, kata dia malah akan memperburuk kondisi Pandemi Covid-19.  

Sebelumnya, polisi mengamankan sejumlah orang yang hendak mengikuti aksi unjuk rasa penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan tajuk "Jokowi end Game", Sabtu lalu, (24/7/2021).

Baca juga: Menkominfo Minta Aparat Gunakan Pendekatan Humanis Saat Tertibkan Warga

Karyono mengatakandengan memaksakan turun ke jalan, maka tujuan dari unjukrasa tersebut menjadi dipertanyakan. Seharusnya apabila tujuannya  untuk kepentingan rakyat, maka tidak akan turun ke jalan, karena akan memperburuk kondisi pandemi.

"Kecuali apabila tujuan memang ingin memperburuk keadaan dan mendiskreditkan pemerintah, dan membuat chaos," tuturnya.

Menurut dia apabila unjukrasa tersebut bertujuan politis maka sangat disayangkan, karena jauh dari rasa empati, etika, dan moral.

Baca juga: Aksi Demo Tolak PPKM di Ambon Berakhir Saling Dorong, Belasan Mahasiswa Diamankan

Karyono mengatakan dalam kondisi darurat Covid-19 seperti sekarang ini elite politik harus mengedepankan rasa empati dan menahan terlebih dahulu hasrat politiknya. Bangsa Indonesia butuh persatuan agar Pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

"Para elit politik harus menjadi negarawan, simpan dulu kepentingan pribadi, dan dahulukan kepentingan masyarakat, karena  sudah banyak warga yang meninggal akibat Pandemi ini," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini