TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan bawahannya untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kasus kematian Covid-19.
Hal itu disampaikan Luhut dalam unggahannya di Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (29/7/2021).
"Secara khusus Presiden @jokowi menyampaikan kepada kami semua bawahannya untuk bekerja mati-matian menurunkan angka kematian," tulisnya.
Sebagai koordinator PPKM Level 4, Luhut meminta kementerian/lembaga mengecek pelaksanaan Testing, Tracing, dan Treatment.
"Untuk itu saya sampaikan kepada seluruh K/L terkait agar selalu mengecek dan melihat keadaan di lingkungan kerja dan tempat tinggal masing-masing, apakah sudah berjalan pelaksanaan "testing, tracing, dan treatment" ini," lanjut dia.
Baca juga: Jadi Koordinator PPKM Darurat Wilayah Jawa-Bali, Luhut Sebut Gunakan Pengalaman saat di Militer
Baca juga: Moeldoko Ungkap di Balik Penunjukan Luhut Jadi Panglima Perang PPKM Darurat Jawa-Bali
Selain itu, dirinya juga berharap masyarakat turut membantu pelaksanaan Testing, Tracing, dan Treatment tersebut.
Adapun peran serta yang bisa dilakukan masyarakat yakni dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.
"Jika saat ini kami yang duduk di pemerintahan sedang mengejar pelaksanaan 3T, saya berharap seluruh masyarakat Indonesia bisa membantu kami dengan lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi agar kehidupan dan aktivitas kita bisa normal kembali seperti sedia kala," jelas Luhut.
Baca juga: Disebut Menteri Segala Urusan, Ini Penjelasan Luhut Soal Tugasnya
Ia pun mengungkapkan, dirinya banyak belajar dari pengalamannya di dunia militer.
"Saya banyak belajar dari pengalaman karir di dunia militer dan pemerintahan bahwa setiap strategi yang disusun untuk kebijakan publik harus dilakukan secara Bertahap, Bertingkat, dan Berlanjut."
"Seperti hal nya saat ini ketika diberi tugas menjadi koordinator PPKM Level 4 yang sedang diterapkan sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 mendatang," ungkapnya.
Baca juga: Luhut Minta Seluruh Elemen Fokus Tangani Covid-19: Ini Betul-Betul Menguras Energi Kita
Luhut kemudian menjelaskan mekanisme penerapan 3T bagi orang yang memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Saya sampaikan kepada seluruh K/L terkait bahwa kita harus menggalakkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) hingga minimal ke delapan orang yang memiliki kontak erat dengan penderita Covid-19."
"Untuk mekanismenya, saya ingin dilakukan secara kombinasi yakni digital dan lapangan yang hasilnya akan terintegrasi dalam sebuah sistem yang padu."
"Dengan masifnya pelaksanaan “testing” dan “tracing” seperti itu, diperkirakan kasus konfirmasi harian akan tinggi karena kapasitas testing yang meningkat," terangnya.
"Saya memohon kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak perlu khawatir karena dengan semakin banyak orang yang dites dan dilacak, maka potensi penularan virus bisa berkurang," jelas Luhut.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Menteri Luhut: Eksekusi Besok, Malamnya Akan Evaluasi
Baca juga: Makan di Warung Kini Dibatasi 20 Menit, Luhut Minta Jangan Banyak Ngobrol
Ia mengatakan, pasien konfirmasi positif atau kontak erat dengan hasil positif akan dibawa ke tempat isolasi terpusat.
Adapun fasilitas yang telah disiapkan yakni 49.000 bed isolation, oksigen, obat-obatan, dan perawatan penunjang lainnya sesuai standar WHO.
"Selain upaya 3T yang akan lebih masif ke depannya, saya juga tekankan agar vaksinasi harus terus berjalan."
"Dengan target stok vaksin bulan depan yang harus tersedia sebanyak 50 juta dosis, saya kira target 2 juta suntikan vaksin per harinya bisa tercapai pada awal Agustus ini," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)