TRIBUNNEWS.COM - Semakin ke sini, informasi dan komunikasi lebih mudah diakses karena adanya teknologi internet.
Salah satunya, media sosial, yang memberi kemudahan manusia untuk berpendapat dan memberi informasi.
Sayangnya, media sosial (medsos) sebagai wadah berpendapat ini kadang disalahgunakan sejumlah oknum.
Misalnya, dengan memberi komentar berbentuk hate speech atau ujaran kebencian (penghinaan) di medsos.
Baca juga: Ayu Ting Ting Tetap Proses Hukum Meski Kartika Damayanti Sudah Meminta Maaf
Seperti kejadian yang dialami pedangdut kondang Ayu Ting Ting beberapa waktu ini.
Ayu Ting Ting dan keluarga akhirnya menindak tegas pelaku (hatters) yang kerap menghinanya dan sang anak, di medsos.
Tak main-main, kedua orang tua Ayu Ting Ting, Umi Kulsum dan Abdul Rojak sampai menyambangi kediaman hatters itu, bersama aparat kepolisian.
Terkait hate speech di media sosial, apa saja pasal-pasal yang mengancam pelaku?
Baca juga: Pengangguran Tipu Keluarga Pasien Covid-19 Jutaan Rupiah, Modus Tawarkan Tabung Oksigen di Medsos
Advokat asal Solo, T Priyanggo Trisaputro menyebut komentar hate speech bisa melanggar pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi danĀ Transaksi Elektronik (ITE).
Angga menjelaskan, ancaman sanksi pada pelaku hate speech pun bisa berupa penjara maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp 1 Miliar, yang termuat dalam pasal 45 A ayat 2 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU ITE.
"Sanksi hate speech yang dilakukan di media sosial dapat didasarkan pada Pasal 45A ayat (2) UU 19 tahun 2016."
"Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)."
Baca juga: Anaknya Jadi Sasaran Bullying, Onadio Leonardo Anggap Komentar Negatif Netizen Lucu
"Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 Miliar," jelasnya kepada Tribunnews, Kamis (29/7/2021).
Sementara, hate speech dengan mendiskriminasi suatu ras dan etnis, kata Angga, bisa juga melanggar UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.