News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

BREAKING NEWS: Kasus Covid-19 Hari Ini Bertambah 37.284 Orang, Turun Dibandingkan Kemarin

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VAKSINASI BARENG ARTIS - Warga Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, antri untuk mengikuti vaksinasi bareng artis Ivan Gunawan, yang menargetkan 1000 peserta/hari, Sabtu (31/7/2021). Kegiatan yang akan berlangsung selama 2 hari ini mendapat sambutan yang meriah dengan kehadiran artis Ivan Gunawan dan Ruben Onsu, yang membuat kegiatan vaksinasi ini mirip acara temu kangen artis. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui  data jumlah pasien positif corona di Indonesia pada Sabtu (31/7/2021).

Dilihat dari data Update Satgas Covid-19,  pasien terkonfirmasi sebanyak 37.284 orang.

Sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 3.409.658 orang.

Angka tambahan ini menurun ketimbang pada hari Jumat kemarin yang mencapai 41.168 kasus.

Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 39.372 pasien sembuh.

Baca juga: Kasus Covid-19 Dunia Didominasi Varian Delta, CDC: Perang Telah Berubah

Adapun total kasus sembuh sebanyak 2.770.092 orang.

Sementara, jumlah orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 94.119.

Ini setelah ada penambahan jumlah orang yang meninggal hari ini sebanyak 1.808.

Adapun jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 278.618 orang.

Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 241.761 spesimen.

Seperti diketahui, pada Jumat (30/7/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 3.372.374

Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 2.730.720 orang.

Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 92.311 orang.

Kasus Virus Varian Delta

Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengatakan, perang melawan Covid-19 telah berubah karena saat ini dunia termasuk Indonesia menghadapi varian Delta yang lebih menular.

Dengan ini, CDC berpesan untuk segera memvaksinasi tenaga kesehatan dan aturan wajib masker diberlakukan kembali.

Sebuah dokumen internal CDC mengatakan bahwa varian Delta sama menularnya dengan cacar air dan bahkan jauh lebih menular dari flu biasa.

Varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India ini telah mendominasi kasus corona di dunia.

Dilansir Reuters, varian Delta dapat dengan mudah menular dari orang yang sudah divaksinasi dan menyebabkan kondisi sakit yang lebih serius dari jenis virus corona sebelumnya. 

Baca juga: 70 Kasus Covid-19 Varian Delta Plus Ditemukan dalam Pengurutan Genom di India

Baca juga: Laporan Terbaru CDC AS: Varian Delta Menular Seperti Cacar Air

Ilustrasi pakai masker dan jaga jarak. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC mengumumkan warga Amerika yang sudah divaksin tidak perlu lagi memakai masker atau jaga jarak (CDC)

Dokumen berjudul "Improving communications around vaccine breakthrough and vaccine effectiveness" ini mengatakan, varian Delta memerlukan pendekatan baru agar masyarakat memahami bahayanya.

Dokumen ini juga mengatakan bahwa orang yang tidak divaksinasi lebih mungkin sakit parah atau meninggal daripada mereka yang divaksinasi.

"Akui perang telah berubah," katanya.

"Tingkatkan komunikasi seputar risiko individu di antara yang divaksinasi," kata laporan.

CDC merekomendasikan sejumlah langkah pencegahan penularan seperti memvaksinasi tenaga kesehatan dan memakai masker.

Menurut laporan itu, orang yang telah divaksin dan terinfeksi Delta, sekarang mungkin sama menularnya dengan orang yang belum divaksinasi.

"Virus yang tinggi menunjukkan peningkatan risiko penularan dan menimbulkan kekhawatiran bahwa, tidak seperti varian lain, orang yang divaksinasi yang terinfeksi Delta dapat menularkan virus," kata kepala CDC Rochelle Walensky dalam pernyataan.

Pada Jumat lalu, CDC merilis data studi wabah di Massachusetts, di mana tiga perempat dari orang yang terinfeksi Covid-19 telah divaksinasi lengkap.

Ilustrasi Covid-19 Varian Delta (shutterstock)

Walensky mengatakan, studi inilah yang membuat CDC untuk kembali merekomendasikan penggunaan masker meski telah divaksin.

CDC mengatakan, pada 26 Juli lalu sebanyak 6.587 orang terjangkit varian baru Covid-19 setelah divaksinasi penuh dan mereka dirawat di rumah sakit atau bahkan meninggal.

Lebih lanjut, CDC memperkirakan ada sekitar 35.000 infeksi bergejala setiap minggu di Amerika Serikat.

Varian Delta kebanyakan menyebabkan lonjakan kasus infeksi dan kematian di negara-negara yang masyarakatnya belum banyak divaksinasi.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, sistem kesehatan di banyak negara mulai kewalahan.

"Kami memerangi virus yang sama tetapi virus yang telah menjadi lebih bugar," kata pakar kedaruratan WHO, Mike Ryan.

Bahkan di negara-negara maju dengan tingkat vaksinasi yang cepat, saat ini juga mengalami lonjakan kasus akibat varian Delta.

Di AS, wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah cenderung mengalami penambahan kasus Covid-19 yang tinggi.

Robert Redfield, mantan direktur CDC mengatakan bahwa ia yakin virus corona "lolos" dari laboratorium di Wuhan, China. (NY Post)

Baca juga: Laporan Terbaru CDC AS: Varian Delta Menular Seperti Cacar Air

Baru-baru ini di Inggris, muncul laporan dari panel penasihat pemerintah bahwa perlindungan vaksin kemungkinan akan berkurang dari waktu ke waktu.

Situasi di Negara-negara Asia

Saat ini banyak negara Asia yang terpukul karena pandemi Covid-19 terutama penyebaran varian Delta.

Filipina mengumumkan rencana untuk mengunci ibu kota Manila selama dua minggu .

Di Jepang, pemerintah mengusulkan keadaan darurat hingga akhir Agustus di tiga prefektur dekat Tokyo dan prefektur barat Osaka.

Sementara itu Australia mulai Senin menerjunkan militer untuk membantu penanganan Covid-19 di lapangan bersama polisi.

Berita lainnya seputar Covid-19 varian Delta

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini