Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sukses menggelar program vaksinasi gratis di Jakarta pekan lalu, BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) kembali menyelenggarakan program serupa untuk wilayah Kabupaten Tangerang. Kali ini bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat menyediakan total 6.000 dosis vaksin sinovac yang akan diberikan dalam 2 tahap.
Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK Roswita Nilakurnia meninjau langsung jalannya vaksinasi untuk tahap pertama yang dilaksanakan selama 8 hari sejak tanggal 28 Juli hingga 4 Agustus mendatang.
Kegiatan bertajuk "Vaksinasi Bersama BPJAMSOSTEK" ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang rencananya akan digelar di seluruh Indonesia bekerjasama dengan stakeholder setempat.
Vaksinasi ini diberikan kepada pekerja peserta BPJAMSOSTEK guna memberikan daya tahan menghadapi risiko tertular Covid-19 yang pada akhirnya berujung pada peningkatan produktivitas selain mendukung program pemerintah dalam percepatan pembentukan herd immunity (kekebalan komunal) di masyarakat.
Pekan lalu, BPJAMSOSTEK yang bersinergi dengan MRT Jakarta juga telah menggelar program vaksin gratis sejumlah 3600 dosis bagi pekerja yang tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Kegiatan vaksinasi ini kami selenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja dengan cara memperkuat imunitas para pekerja serta sebagai bentuk dukungan kepada pemeritah dalam percepatan pembentukan herd immunity," tandas Roswita.
Sebelumnya pemerintah telah menargetkan 70 persen dari penduduk Indonesia mendapatkan vaksin dalam waktu singkat untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal.
Selain memberikan vaksin gratis, pada kegiatan tersebut BPJAMSOSTEK juga membagikan paket penambah imun kepada peserta yang memiliki aplikasi BPJSTKU di ponselnya.
Roswita menghimbau kepada seluruh peserta untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat untuk menghindari potensi penularan Covid-19.
"Semoga dengan adanya program vaksinasi ini, pekerja dapat semakin terlindungi sehingga produktivitas kembali meningkat dan perekonomian Indonesia bisa segera bangkit," pungkas Roswita (*)