Dikutip dari Kompas.tv, survei dilakukan terhadap 2.400 responden di 34 provinsi.
"Dari hasil crossed-tabulasi, jumlah responden masyarakat yang setuju wacana tiga periode, 48,7 persen berasal dari pemilih PDI-P, lalu 15,3 persen berasal dari pemilih Partai Golkar," kata Direktur Eksekutif Indostrategic, Khoirul Umam, Rabu (4/8/2021).
Ia menjelaskan, responden yang tidak sreg dengan wacana jabatan presiden tiga periode berasal dari pendukung Partai Gerindra 17,28 persen, PKS 13,99 persen, PKB 11,11 persen, dan Demokrat 8,66 persen.
Adapun hasil survel itu menunjukkan situasi di masyarakat saat ini sudah mulai terbelah.
Ada yang setuju dan tidak dengan wacana Jokowi menjabat tiga periode.
Baca juga: Rencana Penyederhanaan Surat Suara Pemilu 2024, KPU: Mencegah Hasil Tak Sah dan Efisiensi Waktu
Namun, mereka yang menyatakan tidak setuju masih lebih banyak atau mayoritas responden.
"Bahkan, basis pendukung Gerindra dan PKB sebagai bagian dari partai koalisi pemerintah saat ini, juga menjadi bagian dari mereka yang menolak keras wacana perpanjangan masa bakti presiden tiga periode," ujar dia.
Jika tanpa crossed-tabulasi, jumlah responden yang menyatakan tidak setuju dengan wacana presiden tiga periode sebanyak 80,7 persen.
Sementara itu, hanya 7,4 persen responden yang mengaku setuju dengan wacana tersebut. Sementara sisanya yaitu tidak tahu dan tidak jawab sebesar 12 persen.
Temuan tersebut, kata Khoirul, dinilai akan menjadi kontraproduktif bagi komunitas atau gerakan yang belakangan ini secara terang-terangan mendukung pasangan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di 2024.
Berita terkait Wacana Presiden 3 Periode
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.tv/Fadel Prayoga)