TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai efektivitas vaksin Covid-19 jika terlambat mendapatkan vaksinasi kedua.
Pemerintah tengah gencar melaksanakan program vaksinasi Covid-19 untuk seluruh masyarakat.
Hal ini dilakukan untuk menekan persebaran virus corona di Indonesia.
Dikutip dari covid19.go.id, vaksinasi adalah pemberian vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Nantinya, apabila suatu saat terserang penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.
Vaksin sendiri merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman.
Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Umum Bisa via Pedulilindungi.id, Kenali Efek Samping Vaksin Covid-19
Apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Berdasarkan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli, dibutuhkan penyuntikan dua dosis vaksin Covid-19 bagi setiap individu guna menciptakan kekebalan tubuh yang optimal.
Dikutip dari kemkes.go.id, rentang waktu penyuntikan dosis pertama dan dosis kedua, serta dosis pemberian vaksin berbeda-beda sesuai dengan rekomendasi untuk setiap jenis vaksin yang digunakan.
Vaksinasi merupakan salah satu upaya penting dalam penekanan laju penyebaran virus.
Untuk itu, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan laju vaksinasi yang saat ini berada di angka 1 juta-1,25 juta setiap harinya.
Namun, tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk untuk penyuntikan dosis kedua yang saat ini sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan ketersediaan vaksin.
Lantas, apakah keterlambatan pemberian vaksinasi dosis kedua akan mempengaruhi efektivits vaksin?
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, meskipun pemerintah terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi tantangan di tengah jalan, misalnya terkait dengan ketersediaan vaksin.
Ada beberapa daerah yang terlambat menerima vaksin untuk penyuntikan dosis kedua.
''Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama, sehingga antibodi kita masih dapat terbentuk dengan optimal melawan Covid-19,'' katanya.
Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis 1 ke dosis kedua adalah 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan.
Sementara bagi penyintas dapat divaksin setelah 3 bulan dinyatakan sembuh.
Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh 3 bulan.
Tidak perlu mengulang vaksinasi pertama.
Sebagai informasi, pemerintah telah mendistribusikan 86.253.981 dosis vaksin dan 67.884.947 dosis telah digunakan di 34 provinsi.
Vaksinasi merupakan upaya tambahan untuk melindungi seseorang dari potensi penularan Covid-19, sehingga protokol kesehatan mutlak tetap dilakukan untuk memberikan perlindungan yang optimal.
Baca juga: Warga Tak Punya NIK Tetap Bisa Ikut Vaksinasi Covid-19
Cara Kerja Vaksin
Vaksin mengurangi risiko terkena penyakit dengan bekerja dengan pertahanan alami tubuh Anda untuk membangun perlindungan.
Ketika seseorang mendapatkan vaksin, sistem kekebalan tubuh akan merespons.
Berikut ini cara kerja vaksin, dikutip dari laman resmi WHO:
- Mengenali kuman yang menyerang, seperti virus atau bakteri.
- Menghasilkan antibodi. Antibodi adalah protein yang diproduksi secara alami oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
- Ingat penyakitnya dan cara melawannya. Jika Anda kemudian terkena kuman di masa depan, sistem kekebalan Anda dapat dengan cepat menghancurkannya sebelum Anda menjadi tidak sehat.
Oleh karena itu, vaksin adalah cara yang aman dan cerdas untuk menghasilkan respons imun dalam tubuh, tanpa menyebabkan penyakit.
Sistem kekebalan tubuh kita dirancang untuk mengingat.
Setelah sudah mendapat satu atau lebih dosis vaksin, kita biasanya tetap terlindungi dari penyakit selama bertahun-tahun, puluhan tahun, atau bahkan seumur hidup.
Inilah yang membuat vaksin sangat efektif.
Dari pada mengobati penyakit, vaksin akan mencegah kita dari sakit.
(Tribunnews.com/Yurika)