News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Menyusui Positif Covid-19 Tetap Bisa Beri ASI Ekslusif untuk Bayi, Ini Penjelasannya

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi ibu positif Covid-19 menyusui bayi.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai apakah ibu menyusui yang terpapar Covid-19 masih bisa memberikan ASI untuk bayinya.

Kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, menjadi tantangan bagi ibu menyusui untuk tetap memberikan ASI kepada buah hatinya.

ASI eksklusif diberikan sejak bayi lahir ke dunia, hingga paling tidak berusia enam bulan.

Setelah bayi berusia 6 bulan, baru bisa diberikan MPASI yang terdiri dari aneka makanan dengan kandungan nutrisi seperti karbohidra, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Lantas bagaimana jika sang ibu terpapar Covid-19, apakah tetap bisa memberikan ASI kepada bayinya?

Baca juga: Jangan Khawatir, Ibu Positif Covid-19 Masih Bisa Beri ASI untuk Bayi, Justru Menambah Kekebalan Bayi

Baca juga: Saran Dokter Tentang Boleh Tidaknya Menambahkan Gula atau Garam pada MPASI

Satgas ASI Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Wiyarni Pambudi mengatakan, ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetap bisa memberikan ASI Ekslusif untuk buah hatinya.

Berdasarkan hasil penelitian, ASI pada ibu positif Covid-19 memiliki kandungan antibodi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan kekebalan bayi dari paparan Covid-19.

"Pada ibu yang terkonfirmasi positif ternyata di dalam ASI nya, mengalir antibodi Imunoglobulin A dan G, mengalir pula Lactalbumin, Lactoferin dll yang secara spesifik merupakan benteng perlawanan terhadap SARS-CoV-2. Inilah yang disebut imunisasi pasif yang alami, yang diberikan ibu penyintas Covid-19 kepada bayinya,” kata Wiyarni, dikutip dari laman Kemenkes.

Wiyarni juga menambahkan, antivitas antibodi sIgA spesifik SARS-CoV-2 dan IgG spesifik dalam air susu penyintas Covid-19 mampu bertahan selama 7-10 bulan pasca infeksi.

Ilustrasi ibu menyusui (Istimewa)

Selain itu, peningkatan kekebalan tubuh juga ditemukan pada ibu menyusui yang telah mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Bahkan, kadar antibodinya telah meningkat sejak 14 hari pasca penyuntikan pertama.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui

Baca juga: Vaksin Ibu Hamil, Ini Syarat dan 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan

"Pada ibu yang telah vaksinasi Covid-19 ditemukan kadar antibodi slgA spesifik SARS-CoV-2 dalam ASI meningkat pesat dalam waktu 14 hari pasca vaksinasi dosis pertama, semakin kuat setelah minggu ke-4 dan terukur lebih tinggi pada minggu ke-5 dan ke-6,” terangnya.

Wiyarni berharap agar dukungan dan semangat terhadap ibu menyusui untuk memberikan ASI Eksklusif kepada buah hatinya terus digalakkan terutama saat pandemi Covid-19.

Sebab, selain sebagai sumber makanan utama, ASI juga penting untuk melindungi bayi dari paparan Covid-19.

Ia menekankan, pemberian ASI kepada bayi tidak boleh terputus kendati sang ibu menyusui adalah kontak erat maupun telah terkonfirmasi positif Covid-19.

ASI tetap dapat diberikan dengan tetap melakukan protokol kesehatan ketat dan tidak mengalami gejala yang berat, jadi ibu masih bisa menyusui langsung.

Namun, jika ibu yang terpapar Covid-19 tersebut merasa lemah dan tidak mempunyai kekuatan untuk menyusui langsung, maka bayi bisa diberikan ASI perah (ASIP) oleh ibu ataupun keluarga yang lain.

"Menyusui tidak boleh terputus apapun status ibu. Apabila kondisisnya tidak memungkinkan, ibu yang positif dan dirawat harus didukung agar bisa memerah ASI. Jika ibu masih kuat, lanjutkan dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19,” pesannya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini