Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sejumlah hal yang perlu diimplementasikan guna mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainability Development Goals/SDGs) dalam tataran konsep green campus.
Dr Budhi M Suyitno, Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasila (FTUP) menjelaskan pihaknya memasukkan konsep SGDs menjadi program empat sehat lima sempurna.
Empat sehat yang dimaksud meliputi air bersih dan sanitasi layak, energi bersih dan terjangkau, industri, inovasi dan infrasturktur, kota dan pemukiman yang bekelanjutan, yang akan menjadi sempurna dengan pendidikan berkualitas.
"Implementasi green campus dan SDGs merupakan kerja bersama seluruh civitas akademika di FTUP, dosen dan mahasiswa dengan menjalin keterlibatan alumi, mitra industri, pemerintah, dan mitra luar negeri.
Baca juga: Sejumlah Mahasiswa Universitas Papua Diperiksa Polisi terkait Aksi Demo yang Berakhir Ricuh
Implementasi mencakup kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," kata dia dalam Sharing Session: Implementasi Green Campus di Fakultas Teknik Universitas Pancasila yang dihelat baru-baru ini.
Dia menjelaskan, beberapa contoh penelitian unggulan di antaranya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa), produk dari bahan alami dan pemanfaatan sampah dijelaskan secara singkat.
"Bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat seperti Teknik Pancasila Bangun Desa (TPBD) yang merupakan wujud kepedulian mahasiswa pada masyarakat di pedesaan turut disampaikan pada sharing session ini," kata dia.
Paparan ditutup dengan menampilkan video tentang kegiatan TPBD dan Edu-Techno Park.
Pada pemaparan kedua, Dosen FTUP, Ir Kiki Lestari menjelaskan mengenai implementasi di FTUP sesuai dengan indikator penilaian pada UIGM, meliputi infrastruktur, pengelolaan limbah (waste) pengelolaan air (water), dan pengelolaan energi.
Baca juga: Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di Kehidupan Sehari-hari, Beserta Nilai-nilai Pancasila
Salah satu contoh infrastruktur yang ramah lingkungan adalah dengan memanfaatkan ruang terbatas menjadi vertical garden dan taman di selasar, pemanfaatan cahaya sebagai penerangan alami dengan desain ruang berjendela dan berventilasi baik.
Pengelolaan limbah organik dan an-organik dicontohkan menjadi produk eco-enzym, bio-digester, dan minyak hasil proses pirolisis.
Pengelolaan air diantaranya adalah pemanfaataan kembali air wudhu untuk menyiram tanaman di lingkungan FTUP.
Wakil Rektor Bidang II Dr. apt. Novi Yantih, S.Si., M.Si pada penutupannya menyampaikan pentingnya keterlibatan setiap fakultas dan seluruh civitas akademika untuk menjaga kelestarian lingkungan dan pencapaian tujuan (chapter) SDGs.
Jika FTUP telah menetapkan sasaran lima chapter dari 17chapter SDGs, maka fakultas lain dapat mengambil peran untuk 12chapter lainnya.
Paparan dan hasil diskusi diharapkan dapat memberikan inspirasi, ide, dan motivasi bagi fakultas lainnya dalam meningkatkan kontribusinya pada pencapaian green campus dan SDGs di lingkungan UP.
Adapun sharing session ini dibuka oleh Rektor Universitas Pancasila Prof Dr Edie Toet Hendratno, SH MSi dan dipandu oleh moderator Dosen FTUP, Dr Dede Lia Zariatin ST.
Dalam arahannya, Prof Edie Toet Hendratno, menyampaikan bahwa posisi Universitas Pancasila pada UI Green Metric University Ranking mencapai peningkatan yang cukup baik dalam tiga tahun terakhir.
Sebelumnya di tahun 2018, Universitas Pancasila berada di posisi 32 nasional dan 527 internasional. Di tahun 2019, meningkat menjadi posisi 29 nasional dan 451 internasional. Di tahun 2020, posisi kembali meningkat menjadi 22 nasional dan 289 internasional.