Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akun Twitter mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, yakni @FerdinandHaean3, tumbang atau disuspend oleh pihak Twitter.
Ferdinand menduga hal itu disebabkan karena para buzzer melakukan report massal karena tak menerima kenyataan dalam cuitannya.
Khususnya terkait dugaan korupsi APBD DKI Jakarta yang kerap Ferdinand suarakan.
"Akun saya kena suspend atas report massal yang dilakukan oleh sekelompok buzzer yang tidak siap menerima kebenaran dalam twit saya," ungkap Ferdinand saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Akun Twitter Ade Armando, Denny Siregar dan Ferdinand Hutahaean Disuspen, Ada Apa ya?
Usai akunnya terkena suspend, Ferdinand mengaku membuat akun Twitter yang baru.
Dia ingin melihat respons buzzer apakah akan melakukan hal yang sama terhadap akun Twitter barunya.
Di sisi lain, Ferdinand meminta pihak Twitter Indonesia untuk mengevaluasi sistemnya.
"Sekarang saya bikin lagi akun baru dengan user mama @FerdinandBatak, kita lihat apakah (buzzer) masih melakukan hal yang sama," ucap Ferdinand.
"Pihak Twitter juga harus evaluasi sistemnya, masa akun baru lahir tidak melakukan apa-apa, disuspend karena report massal?," pungkasnya.
Baca juga: Nama SBY jadi Trending Topic di Twitter Gara-gara Lukisan, Ternyata Sudah Hobi Melukis Sejak SMP
Sebelumnya, akun twitter milik sejumlah orang yang kerap menghiasi isu-isu politik di dunia maya tiba-tiba bertumbangan.
Akun tersebut adalah milik Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ade Armando.
Akun twitter milik Ferdinand Hutahaean yang disuspen (Twitter)
Selain Ade, akun milik Denny Siregar Ferdinand Hutahaean dan Eko Kuntadhi juga berjatuhan.
Sebagai contoh, akun twitter milik Ade Armando dalam layarnya terlihat "Account Suspended" pada Minggu (8/8/2021).
Akun Twitter Denny Siregar yang disuspen (Twitter)
Belum diketahui penyebab akun mereka disuspens oleh Twitter.
Ade Armando mengaku hilangnya akun twitternya terjadi akibat ulah orang-orang yang tak mengakuinya.
Dosen UI ini mengaku orang-orang tersebut berjumlah cukup banyak dan melaporkannya ke pihak Twitter sehingga akunnya dibekukan.
"Itu sudah biasa. Mungkin karena jumlahnya banyak Twitter jadi mensuspend,"ujar Ade.
Ia juga menduga ada kekuatan dan dana yang besar di balik orang-orang tersebut.