Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin turut berkomentar terkait isu dana bantuan Rp 2 triliun yang dijanjikan keluarga pengusaha Akidi Tio.
Menurutnya, kabar ini adalah kekeliruan informasi yang berakibat fatal.
"Saya harap kalau hal-hal yang belum pasti itu jangan diberitakan dulu. Jadi sempat orang itu merasa gembira berlebihan tau-tau beritanya tidak betul. Ini menjadi sesuatu yang sangat mengecewakan," ucap Wapres saat bincang khusus dengan Tribun Network, Kamis (12/8/2021).
Ia mengaku tidak membicarakan persoalan ini dengan Presiden RI Joko Widodo.
Hal ini juga sudah diklarifikasi dengan pihak-pihak terkait bahawa dana hibah untuk penanganan Covid-19 ini tidak benar.
Baca juga: Anak Bungsu Akidi Tio Dilaporkan Dugaan Penipuan, Polda Sumsel akan Periksa Dokter Spesialis
"Ya sudahlah, itu satu kesalahan yang menurut saya sangat fatal sekali. Kalau ada orang yang mau menyumbang itu kan sebenarnya mekanisme kalau lewat pemda bisa pemerintah pusat juga bisa, bisa juga lewat berbagai ada dompet-dompet bantuan itu, kelompok-kelompok masyarakat yang terorganisir itu kan juga menerima bantuan," lanjutnya.
Baca juga: Polemik Sumbangan Rp 2 T Belum Selesai, Anak Akidi Tio Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penipuan
Ia menegaskan jangan ada masyarakat yang membohongi khalayak ramai hanya untuk terkenal. "Ada banyak saluran yang bisa digunakan. Membohongi masyarakat, itu tak baik.," ucap Wapres.
Sebelumnya, kabar dana sumbangan Rp2 triliun guna membantu penanganan pandemi Covid-19 membuat heboh.
Sumbangan bernilai fantastis itu diberikan dari keluarga Akidi Tio yang diserahkan secara simbolis oleh anaknya Heriyanti kepada Kapolda Sumsel Irjen. Pol. Eko Indra Heri.
Namun diketahui sumbangan Rp2 triliun itu ternyata fiktif atau kabarnya sulit dicairkan karena berada di Bank Singapura.
Setelah diselidiki polisi ternyata kasus ini adalah kasus kedua yang dilakukan Ahong alias Heriyanti. Modus yang dilakukan Heriyanti sama yakni iming-iming memberikan hibah.