TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-76, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan tanda jasa dan tanda kehormatan Republik Indonesia kepada 335 orang.
Dikutip setkab.go.id, penyerahan tersebut diberikan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Negara pada Kamis (12/08/2021).
Salah satu penerima tanda kehormatan tersebut adalah I Gede Ardika.
I Gede Ardika menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana.
Baca juga: PROFIL Artidjo Alkostar, Penerima Bintang Mahaputera Adipradana dari Jokowi, Berikut Kiprahnya
Penganugerahan ini berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76, 77, dan 78/TK Tahun 2021 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 4 Agustus 2021.
Dilansir Kompas.com Bintang Mahaputera Adipradana, adalah sebuah tanda kehormatan yang diberikan bagi orang yang berjasa besar di suatu bidang atau peristiwa tertentu yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kebesaran bangsa dan negara.
Lantas siapakah sosok I Gede Ardika ini?
Berikut profil I Gede Ardika yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Bintang Jasa pada Mantan Pejuang Tim-tim Eurico Guterres
Profil I Gede Ardika
Melansir kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, I Gede Ardika lahir di Singaraja Bali pada 15 Februari 1945 silam.
I Gede Ardika sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Gotong Royong.
Tepatnya menjabat pada 23 Agustus 2000 saat terjadi perombakan susunan anggota Kabinet Persatuan Nasional yang dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Setelahnya Ardika juga mendapat jabatan yang sama di masa Kabinet Gotong Royong pimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa bagi 335 Tokoh
Riwayat Pendidikan
- SDN No 2 Singaraja Bali, 1957
- SMPN I Singaraja Bali, 1960
- SMAN Singaraja Bali, 1963
- Jurusan Seni Rupa ITB, 1963-1964
- APN Bandung, 1964-1967
Baca juga: Hari Ini, Artidjo Alkostar dan I Gede Ardika akan Dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana
- Manajemen Perhotelan International Institute Glion Swiss, 1969-1972
- STIA LAN Bandung, 1974-1977
- AKTA IV IKIP Malang, 1984
Pendidikan Kedinasan :
- SESPASUS, 1992
- LEMHANNAS (dengan predikat Wibawa Seroja Nugraha), 1995
Baca juga: 325 Nakes yang Gugur Dianugerahkan Bintang Jasa
Riwayat Karier
- Kepala Peraga APN Bandung, 1968
- Asisten Dosen untuk mata kuliah Restoran Operasional APN Bandung, 1968-1969
- Kepala Sekte Pengajaran APN Bandung, 1972-1973
- Dosen mata kuliah House Keeping APN Bandung, 1972-1973
- Pelaksanaan tugas Direktur National Hotel Institute Bandung, 1973-1976
- Dosen untuk mata kuliah Hotel Planning APN Bandung, 1973-1976
Baca juga: Jokowi Kukuhkan 68 Anggota Paskibraka 2021, Berikut Daftar Namanya Termasuk 8 Calon Komandan Upacara
- Anggota Komisi Pendidikan International Hotel Association, 1974-1984
- Direktur National Institute Bandung, 1976-1978
- Direktur Pusat Pendidikan Perhotelan dan Pariwisata Nusa Dua Bali, 1978-1985
- Pelaksana Tugas Kasub Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1985-1986
- Kepala Sub Bagian Direktorat Perhotelan dan Penginapan Ditjen Pariwisata, 1986-1988
- Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Pariwisata, 1988-1991
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Bintang Jasa pada Mantan Pejuang Tim-tim Eurico Guterres
- Kakanwil Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Bali, 1991-1993
- Kepala Pusdiklat Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, 1996-1998
- Sekretaris Ditjen Pariwisata, 1996-1998
- Dirjen Departemen Pariwisata, Seni, dan Budaya, 1998-2000
- Wakil Kepala Badan Pengembangan Pariwisata dan Kesenian, 2000
- Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Kabinet Gotong Royong 2001-2004
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa bagi 335 Tokoh
Punya Sumbangsih Besar Bagi Pariwisata Indonesia
Mengutip laman resmi Kemenparekraf.go.id, I Gede Ardika meninggal dunia pada Sabtu (20/2/2021).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan semasa hidupnya, Ardika telah memberikan sumbangsih besar bagi perkembangan pariwisata Indonesia bahkan Asia Tenggara.
Sandi mengatakan Ardika juga telah berkontribusi besar dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab di Indonesia.
Selain itu Ardika juga selalu berpihak pada penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata.
Baca juga: Bonus Peraih Medali Olimpiade Akan Diumumkan Presiden Jokowi kata Zainudin Amali
"Kita melihat juga keberpihakan beliau terhadap penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata," kata Sandiaga Uno dilansir Kemenparekraf.go.id.
Menurut Sandi, hasil kerja keras Ardika semasa hidupnya telah memberikan beberapa pencapaian dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air.
Di antaranya Undang Undang nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor pariwisata yang ditetapkan pada 2004.
Tak hanya itu, Ardika juga telah mencetuskan gagasan pariwisata berbasis desa dan desa wisata.
Baca juga: Hari Ini, Artidjo Alkostar dan I Gede Ardika akan Dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana
Gagasan tersebut pun telah Ardika presentasikan pada sidang umum UNWTO (United Nations of World Tourism Organization) di Santiago, Chile pada 1999.
"Beliau juga mencetuskan gagasan mengenai pariwisata berbasis desa dan desa wisata yang banyak berkembang. Itu merupakan warisan yang beliau juga presentasikan pada sidang umum UNWTO (United Nations of World Tourism Organization) di Santiago, Chile pada 1999. Desa wisata ini juga menjadi program unggulan kita pada saat ini," terang Sandi.
Salah satu jasa besar Ardika dalam mengharumkan nama pariwisata dan kebudayaan Indonesia di kancah Internaisonal adalah dengan diakuinya Keris sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Baca juga: Jokowi Anugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dan Bintang Jasa bagi 335 Tokoh
Lebih lanjut Sandi menuturkan Ardika juga turut andil dalam menetapkan Tourism Occupational Skill Standard (TOSS) di tingkat APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) pada tahun 2000.
"Almarhum Bapak I Gede Ardika juga ikut andil dalam menetapkan Tourism Occupational Skill Standard (TOSS) di tingkat APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) pada tahun 2000. Selain itu, SKKNI Pariwisata juga ditetapkan sebagai common competency standard di tingkat ASEAN pada tahun 2012," tutur Sandiaga.
Bahkan hingga akhir hayatnya, I Gede Ardika masih tercatat sebagai anggota World Committee on Tourism Ethics yang mewakili kawasan Asia Pasifik di UNWTO.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)