Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei KedaiKOPI mendapati tingginya optimisme generasi muda terhadap sektor pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.
Melalui survei yang di lakukan pada periode 8-15 Juli 2021 terhadap 800 responden terkait indeks optimisme Indonesia 2021, menunjukan sebanyak 83,9 persen yang optimistis terhadap pendidikan dan kebudayaan.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Survei KedaiKOPI, Kunto Aji Wibowo dalam Diskusi Hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia 2021 melalui siaran kanal YouTube Survei KedaiKOPI, Jumat (13/8/2021).
"Ada 83,9 persen yang optimis. 16,1 persen yang netral. Karena tidak ada yang pesimis maka indeksnya jelas yang optimis yaitu 83,9 persen," kata Kunto Aji.
Kunto pun menjelaskan, tingkat optimisme generasi muda paling tinggi di sektor Pendidikan dan Kebudayaan menyebabkan tingginya optimisme generasi muda.
Pada sektor pendidikan, hal ini disebabkan semakin mudahnya akses pendidikan berkualitas di Indonesia.
Baca juga: Ekspor Komoditas Perikanan Makin Menggeliat di Masa Pandemi
"Hal ini dapat dibuktikan dengan tersedianya fasilitas pendidikan tinggi perguruan tinggi pada setiap daerah di Indonesia," ucap Kunto.
Sedangkan, pada sektor kebudayaan yakni dipengaruhi karena diterimanya produk kerajinan tangan Indonesia pada level dunia.
Tentunya menjadi faktor yang menyebabkan tingginya optimisme generasi muda pada sektor kebudayaan.
Baca juga: Ganjar Enggan Tanggapi Maraknya Baliho Tokoh Parpol, Merasa Tak Pantas Dibahas di Masa Pandemi
"Berbagai kebijakan yang didorong pemerintah seperti eSmart IKM peningkatan pemanfaatan platform digital untuk pemasaran produk dan mulai tumbuhnya demand dari mancanegara menjadi salah satu faktor tingkat optimisme generasi muda terhadap penerimaan produk kerajinan tangan di Indonesia di tingkat dunia tinggi," jelasnya.
Sebagai informasi, Hasil Survei Indeks Optimisme Indonesia 2021ini di lakukan pada periode 8-15 Juli 2021 dengan 800 orang responden dengan kategori kelompok generasi Y (25-40 tahun) sebesar 35,6 persen dan kelompok Generasi Z (< 25 tahun) sebesar 64,4 persen.
Baca juga: Dirjen Kebudayaan Angkat Bicara Soal Polemik Kamus Sejarah Tanpa KH Hasyim Asy’ari
Semua pertanyaan diukur angka 1 - 10. Dengan rincian 1-3 pesimis, 4-7 netral dan 8-10 optimis.
Metode survei dilakukan dengan mewawancarai responden dengan telepon yang tersebar di 11 kota besar.
Yakni, Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Surakarta, dan Yogyakarta.