Berdasarkan keterangan polisi yang diterimanya, bapaknya diamankan karena ada salah satu terduga teroris lainnya yang menyebut kalau orang tuanya, R (50), terlibat dalam dugaan terorisme.
"Karena katanya ada yang sebut nama dia terlibat makanya dibawa," ucapnya.
K menjelaskan bapaknya ditangkap saat sedang menuju tempatnya bekerja.
Saat itu orang tuanya berangkat bekerja menggunakan sepeda motor jenis bebek warna merah dan mengenakan jaket berwarna biru.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Binjai, Kempling Beri Pengakuan Mengejutkan
Seorang tetangga terduga teroris R di Gang Wak Rambe, Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang mengungkapkan kalau tetangganya yang ditangkap tim densus 88 orang baik.
Selain baik, Masilah juga mengungkapkan kalau R (50) itu orang yang taat beragama.
Kesehariannya selain bekerja juga rajin beribadah ke masjid yang tak jauh dari rumahnya.
Selain itu, anak dan istrinya pun dikenal baik oleh tetangga selama mereka tinggal di lingkungan tersebut selama dua tahun lebih.
Meski rajin beribadah, R juga diketahui tak pernah mengajak warga lain untuk terlibat dalam permasalahan seperti terorisme.
Apalagi mencuci otak tetangganya soal pemahaman radikal.
Meski demikian Masilah mengaku tidak begitu akrab dengan keluarga terduga teroris tersebut karena jarang berkumpul. Apalagi R sibuk bekerja pergi pagi pulang sore.
"Enggak pernah mengajak yang aneh-aneh. Paling kalau habis dari masjid itulah cerita-cerita. Cuma enggak pernah cerita apa-apa bapak itu," kata Masilah.
Padahal kemarin istrinya baru pamit mau pulang kampung lantaran kakaknya sakit di daerah Silinda.
"Semalam dia pas mau pulang kampung pamit juga sama saya, bilang Nitip rumah ya bu. Kami terkejut juga tadi. Orang wawak ini baik, rajin salat. Kami pun enggak menyangka," ucapnya.