Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap teroris di sejumlah daerah di Indonesia. Total, kini teroris yang telah tertangkap berjumlah 53 orang.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan penangkapan itu merupakan jumlah terakhir penindakan yang dilakukan Densus 88 sejak Kamis 12 Agustus 2021.
"Sampai saat ini sudah 53 orang tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri," kata Ahmad kepada wartawan, Kamis (19/8/2021).
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan lebih lanjut. Termasuk mengejar kelompok atau jaringan teroris lainnya yang masih menjadi target operasi.
Diberitakan sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap setidaknya 48 tersangka teroris di sejumlah wilayah sejak Kamis 12 Agustus 2021 kemarin.
Mayoritasnya merupakan anggota jamaah Islamiah (JI).
Satu di antaranya Ketua Syam Organizer Jawa Barat (Jabar) berinisial F yang ditangkap atas kasus dugaan tindak pidana terorisme.
F ditangkap dalam rangkaian penangkapan Densus 88 dalam 4 hari terakhir.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes pol Ahmad Ramadhan mengatakan Syam Organizer diduga merupakan jaringan dalam kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Menurut Ahmad, pihaknya juga menggeledah kantor Syam Organizer di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (15/8/2021).
"Telah dilakukan penggeledahan (kantor Syam Organizer) guna menemukan dan mengamankan barang bukti yang mendukung pembuktian keterlibatan saudara F dalam jaringan kelompok teror Jamaah Islamiyah (JI)," kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/8/2021).
Dalam penggeledahan tersebut, pihaknya menemukan bukti pelaku terlibat dalam aksi teror. Di antaranya, 1.540 celengan dan kotak amal yang diduga terkait pendanaan JI.
Baca juga: Polri Sebut 3 Teroris JAD Yang Tertangkap Belajar Pemahaman Teroris dari Medsos
Tak hanya itu, mereka juga menemukan bendera Palestina, 3.400 buku Journey To Aqsa, 210 syal logo Syam, 3.100 sedotan, 2.000 amplop berlogo Syam dan 50 pin logo Syam.
"Kemudian, 94 stiker logo Syam, 1.400 balon logo Syam, 4.100 corong balon, 300 plastik putih logo Syam, 10 paket tas kertas dengan logo Syam 'Totaly For Humanity' (Banten, Jabar, Maluku, Banyumas, Jababeka, Balikpapan, Kaltim, Sumbar, Sulsel, Palu)," jelasnya.
Selain itu, Densus juga menyita buku agenda besar dan kecil, kwitansi penerima donasi, bukti pengeluaran Syam, 100 buku tentang kemanusiaan, 262 lembar cover CD 'Our Profile Syam', 7 dus sumbangan galang dana, hingga buku dan bendera berlogo Syam.
Tak hanya itu, ia menyampaikan ada bendera Palestina hingga berbagai atribut Syam Organizer yang juga turut dibawa pihak kepolisian.
"1 bendera Palestina, 1 spanduk besar Syam, hingga 1 spanduk kecil Syam," ujarnya.