Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan prajurit TNI AL dan TNI AD tampak sibuk mempersiapkan perlengkapan dan perbekalan di Dermaga Dwikora, Pontianak, pada Minggu (22/8/2021).
Para prajurit TNI AL dari KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Banten 516 tampak bersiap di masing-masing posisi di kedua kapal perang yang berada dibawah kendali Kogasgabratmin dalam menghadapi Latihan Operasi Pendaratan Administrasi 2021.
Beberapa dari pasukan Yonif 641 Beruang Kodam XII Tanjung Pura tampak mengecek kesiapan senjata serta perbekalan yang akan dibawa ke medan 'pertempuran'.
Baca juga: Dua Warga Sipil Tewas Diserang KKB Papua, Pelaku Diduga Kelompok Pimpinan Tendius Gwijangge
Pasukan Yonif 641 Beruang dan material tempurnya akan diangkut dengan KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Banten 516 menuju daerah pertempuran Martapura, setelah terlebih dahulu didaratkan di Pantai Lampung.
Tak hanya itu, tampak pula para prajurit terlihat berbincang dengan keluarga melalui sambungan video call.
Blast yang merupakan suara dari gauk kapal KRI pun berbunyi kencang.
Baca juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Kopengga Enumbi, Perannya Sebagai Pemasok Kebutuhan Logistik KKB
Bunyi tersebut sekaligus menandakan para prajurit harus segera memasuki KRI Teluk Bintuni-520.
Mereka langsung mengambil barisan untuk bersiap masuk ke dalam kapal berjenis Landing Ship Tank (LST) ini.
Tak lupa, pengecekan protokol kesehatan oleh prajurit kedua KRI dilakukan secara ketat.
Seluruh prajurit yang masuk kedalam kapal, disemprotkan desinfektan terlebih dahulu.
Selain itu, mereka juga harus menggunakan Hand Sanitizer dan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Baca juga: Teroris KKB Osimin Wenda Kembali Tertangkap di Puncak Jaya
Hal itu sesuai dengan instruksi Panglima Kolinlamil Laksma TNI Erwin S Aldedharma yang meminta seluruh prajurit yang akan on board di KRI dan bertugas agar tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Komandan KRI Teluk Bintuni 520 Letkol Laut (P) Andrik Irwanto juga terlihat mengecek langsung kesiapan para prajurit Yonif 641 Beruang yang masuk ke dalam Kapal.
Melalui pengeras suara, terdengar instruksi yang ditujukan kepada seluruh personel yang ada di dalam Kapal.
"520, peran berlayar dan bertempur," bunyi kalimat tersebut.
Tak lupa, doa juga dipanjatkan sebelum KRI Teluk Bintuni-520 meninggalkan Dermaga Dwikora Pontianak.
Baca juga: Teroris KKB Osimin Wenda Kembali Tertangkap di Puncak Jaya
Seluruh rangkaian itu merupakan persiapan untuk melakukan Latihan Operasi Pendaratan Administrasi (Latopratmin) TNI AL tahun 2021 dan mendukung Latihan antar kecabangan TNI AD di Puslatpur Martapura.
Latopratmin ini digelar di Pantai Lampung, mulai 18 – 25 Agustus 2021.
Latopsratmin merupakan bagian dari program latihan Mabes TNI (Kodiklat TNI) dibawah Komando Operasi Gabungan TNI yang melibatkan pasukan matra darat dan laut tersebut untuk meningkatkan profesional dan kesiapsiagaan personel dalam menjaga NKRI.
Selain KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Banten 516 dari Satuan Amfibi Koarmada II Surabaya, KRI Clurit 641 dari Satuan Kapal Cepat dan KRI Sembilang dari Satuan Kapal Patroli Koarmada I.
Keempatnya tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) dibawah kendali Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
"Kesemuanya akan melaksanakan operasi pendaratan administrasi dalam mendukung operasi gabungan TNI sesuai dengan fungsi masing-masing. Misalnya KRI Teluk Bintuni 520 yang merupakan bagian dari tugas pokok Kolinlamil, yaitu pergeseran personel dan material untuk operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP),” kata Panglima Kolinlamil Laksma TNI Erwin S Aldedharma yang memantau rangkaian latihan dari Mako Kolinlamil.
Susunan tempur Kogasgabratmin terdiri dari Satgasla yaitu Landing Ship Tank (LST) KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Banten 516, Satgas Lindung yaitu KRI Clurit 641 dan KRI Sembilang 850 serta Heli Bell HU 4205 sebagai unsur udara.
Sedangkan Satgasrat melibatkan 62 material tempur dan 772 prajurit dari Batalion 641 Beruang Kodam XII Tanjung Pura.
Operasi pendaratan administrasi merupakan domain Kolinlamil sebagai Kogasgabratmin dalam mendukung operasi gabungan TNI atau Komando Gabungan TNI dan merupakan bagian dari tugas pokoknya.
Tugas tersebut yakni melaksanakan angkutan laut TNI yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan, baik yang bersifat administratif maupun taktis strategis.
KRI Teluk Bintuni 520 dan KRI Teluk Banten 516 pun bertolak menuju Lampung setelah Batalion 641 Beruang sebagai Batalion Tim Pertempuran (YTP) dilepas dalam upacara militer oleh Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menuju Lampung untuk melaksanakan pendaratan tempur dan admnistrasi.
Pada latihan ini, Komando Tugas Gabungan Pendaratan Administrasi (Kogasgabratmin) terdiri atas 2 KRI unsur Angkut, 2 KRI unsur Lindung dan 1 heli bell sebagai unsur udara. Kolinlamil sebagai komando kendali Kogasgabratmin melibatkan KRI dari Koarmada I, Koarmada II, pasukan TNI AD dan Puspenerbal.