TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya resmi bergabung dengan partai pendukung pemerintah, setelah hadir dalam pertemuan petinggi partai koalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/8) sore.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari mengatakan ada banyak faktor yang mempengaruhi bergabungnya partai politik masuk kedalam sebuah koalisi baik oposisi maupun koalisi.
Antar lain faktor kesamaan posisi politik atau oposisi pemerintah, kesamaan ideologi dan kedekatan konstituen.
“Sebetulnya ada satu variabel lagi, tapi jarang disadari ya dan jarang ditulis, tapi sebetulnya penting yaitu kenyamanan individu atau kenyamanan pribadi antara pimpinan suatu partai politik katakanlah dengan Presiden sebagai pemimpin koalisi,” ujar Qodari, dalam keterangannya, Kamis (26/8/2021).
Qodari melihat peran Zulkifili Hasan selaku Ketua Umum PAN semenjak 2019 sebelum Pilpres digelar, sudah nyaman dan dekat dengan Presiden Joko Widodo.
Hanya saja terhalang untuk berkoalisi dengan Jokowi, karena adanya sosok Amien Rais yang masih bercokol di tubuh PAN.
Baca juga: Jokowi Undang PAN dan Petinggi Parpol Koalisi ke Istana, Ada Apa? Ini Kata Staf KSP
“Saya melihat peran atau variabel individu ini dan peran Pak Zulkifli itu sangat besar, jadi Pak Zulkifli itu memang bahkan semenjak 2019 sebelum Pilpres sebetulnya, menurut kabar memang merasa dekat dengan Pak Jokowi, tetapi waktu itu ada Pak Amin di internal PAN dan sangat berpengaruh,” ujar Qodari.
Qodari menambahkan untuk menghindari konflik dengan Amien Rais, Zulkifi mengalah demi menjaga kondusifitas internal partai. Sebab saat itu tengah dihadapkan dengan pemilu dan dinilai dapat menurunkan semangat para calon legislatif untuk berjuang.
“Demi menghindari konflik di internal PAN, saat yang tidak tepat, karena mau memasuki Pemilu dan menurunkan semangat caleg, maka kemudian Pak Zulkifli mengalah,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kongres PAN V yang diselenggarakan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali memunculkan Zulkifli Hasan sebagai ketua umum terpilih untuk periode 2020-2025.
Zulkifli Hasan kala itu terpilih dan menumbangkan Mulfachri Harahap sebagai Caketum dan Hanafi Rais sebagai calon Sekretaris Jenderal yang didukung oleh Amien Rais.
Kekalahan itu membuat Amien Rais mundur dari PAN dan mendirikan partai baru bernama Partai Ummat.
Qodari menegaskan, ketidakhadiran Amien Rais didalam struktur PAN membuat Zulkifli Hasan menjadi lebih leluasa dan berani untuk menyatakan sikap mendukung pemerintah.
“Nah sebetulnya ini menjadi variabel (individu) penjelas ya bahwa sebetulnya PAN itu dari dulu sudah mau bergabung dengan Pak Jokowi karena ada faktor Amien Rais akhirnya baru terwujud sekarang," papar Qodari.
“Jadi kalau ditanya apa sebabnya kalau mau sangat telak yaitu penyebabnya adalah karena Pak Amien Rais sudah tidak ada lagi di PAN," pungkasnya.