TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan mengimbau kepada masyarakat khususnya jemaah haji dan umrah untuk tidak pile-pilih merk vaksin Covid-19.
Kemenkes menilai vaksin yang terbaik adalah vaksin yang ada pada saat ini.
“Vaksin terbaik adalah vaksin yang ada saat ini,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes dr. Budi Sylvana melalui keterangan tertulis, Jumat (27/08/2021).
Baca juga: Wamenag: Alumni Haji Harus Bisa Menjaga Kemabruran
Saat ini, kata Budi, Kemenkes masih fokus kapada penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.
Setelah pandemi terkendali diharapkan Pemerintah Arab Saudi membuka akses haji dan umrah, segala mitigasi sudah dipersiapkan dengan baik.
"Fokus utama Kemenkes sekarang adalah penanganan pandemi,” ucap Budi.
Beberapa skenario sudah disiapkan Kemenkes terkait persiapan penyelenggaraan haji dan umrah jika Arab Saudi membuka aksesnya di antaranya adalah vaksinasi, karantina, sertifikat internasional yang menggunakan QR Code, hingga pengembangan aplikasi “Peduli Lindungi” untuk bisa dibaca QR Code-nya.
Baca juga: Dirut Garuda Indonesia Berharap Penerbangan Umrah Kembali Dibuka Oktober 2021
Terkait vaksin jemaah haji, Kemenkes sendiri, sudah berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui Kemendagri, Kemenag, Kemenlu, Kedubes RI di Arab Saudi hingga KJRI di Jeddah.
Menurutnya, jemaah umrah wajib vaksinasi lengkap sedini mungkin, menerapkan protokol kesehatan yang baru dan ketat.
“Karena berbeda ya, pelaksanaan umrah yang sekarang dengan pelaksanaan umrah sebelum pandemi,” pungkas Budi.