Untuk itu, Kemenkominfo meminta agar masyarakat tidak mempercayai ketika menerima pesan tersebut.
"Beredar sebuah informasi melalui pesan singkat yang mengatasnamakan tim vaksinasi."
"Pesan singkat tersebut meminta data diri seperti, nama, alamat, nama ayah serta nama ibu," tulis Kemenkominfo dalam situs resminya, dikutip Tribunnews, Senin (30/8/2021).
"Jika menerima pesan serupa, masyarakat diharapkan waspada karena hal itu merupakan modus pencurian data untuk mengumpulkan data pribadi penerima pesan," tambahnya.
Informasi atas kebohongan pesan tersebut juga disampaikan akun Twitter resmi Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (@InfokomPMK).
Baca juga: HOAKS Kartu Nikah Berisi 4 Kolom Istri, Begini Penampakan Kartu Nikah Digital Kemenag yang Asli
Baca juga: Marak Informasi Tak Benar, Gunakan Layanan Konsultasi Gratis Serba-serbi Covid-19 Anti Hoaks Ini
Dalam cuitannya, akun @InfokomPMK menyebut pesan tersebut merupakan informasi palsu.
Akun Twitter @InfokomPMK menjelaskan, tujuan penipu mengirim pesan tersebut adalah mengumpulkan data pribadi penerimanya.
Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menerima pesan.
"Waspada penipuan! Sob, telah beredar penipuan melalui pesan singkat yang pengirimnya mengatasnamakan tim vaksinasi. Tujuan penipuan ini adalah untuk mengumpulkan data pribadi penerima pesan," tulis @InfokomPMK.
Di sisi lain, informasi tentang adanya penipuan dengan modus panggilan telepon untuk menanyakan soal vaksinasi juga muncul.
Pesan tersebut menuliskan pengalaman seorang warga yang mendapat panggilan telepon menanyakan soal vaksinasi.
Akibat menerima panggilan tersebut, nomor ponsel penerima panggilan dikabarkan diblokir.
Bahkan, berimbas pada informasi tentang akun perbankan online yang sering digunakan untuk transaksi.
"Baru saja, teman saya menerima telepon untuk menanyakan apakah dia telah divaksinasi.