Hal itu karena Islam Nusantara memiliki karakter dan ekspresi yang berbeda dari Islam Timur Tengah, khususnya kawasan Arab.
“Wajah Islam di Timur Tengah penuh dengan konflik, sedangkan Islam Nusantara berwajah toleran dan moderat,” demikian kyai Said menekankan.
Simpoisum membahas beberapa topik. Dr. Ahmad Suaedy, Dekan Fakultas Islam Nusantara menjelaskankan ada sembilan topik yang dibahas, antara lain yaitu: ‘Woman on the Spice Route of Nusantara’; ‘Spiritual and Intelectual Network on the Spice Route’; ‘Dialogue between Islam and Other System of Beliefs’; ‘Manuscript and Cultural Negotiations on the Spice Route’; ‘Transmission of Oral Tradition among Nusantara Society on the Spice Route’.
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Makarim Resmi Bubarkan BSNP
Simposium ini melibatkan 24 narasumber nasional dan internasional diantaranya Pembicara Utama, yakni Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, Prof. Azyumardi Azra, Prof. KH Said Aqil Siradj, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Prof. Michael Feener, Prof. Maksoem Machfuds, Mahmood Kooria, Ph.D, Prof. Peter Carey, Dr. Ahmad Suaedy, Van Dallen, dan lainnya, serta 11 moderator, dan 15 fasilitator.
Kepala UPT MAC UI, Dr Ngatawi Al-Zastrow menyampaikan bahwa melalui perhelatan simposium internasional ini diharapkan dapat menghasilkan suatu rumusan bahwa sejarah bukan sekadar kronologi peristiwa saja.
"Tapi juga gerak peradaban yang dapat dijadikan referensi penting dalam melakukan pencerahan kebangsaan dan untuk membangun pemahaman yang baik tentang peradaban Nusantara, utamanya bagi generasi penerus, di masa kini, dan mendatang," katanya.
Al-Zastrow juga memaparkan bahwa kegiatan simposium juga didukung lima asosiasi profesi, yaitu yaitu Masyarakat Sejarahwan Indonesia (MSI), Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), dan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI).
Simposium tersebut mendapat antusiasme luar biasa dari hampir 1.000 peserta terdiri dari para akademisi, intelektual, budayawan, aktivis, dan masyarakat yang sudah melakukan registrasi.
Sebanyak 168 abstrak yang telah dikirimkan oleh peserta. Setelah melalui seleksi dengan kriteria yang ketat dan melibatkan lima asosiasi profesi, terpilih 70 abstrak yang akan dipresentasikan pada simposium.