Selain itu Cantiasa juga pernah diterjunkan dalam operasi pembebasan sandera Anak Buah Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak pada 2011 di Perairan Somalia.
Cantiasa mengatakan ia yang saat itu menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor 81) Kopassus turut terlibat merancang operasi pembebasan sandera tersebut.
Saat itu, kata dia, timnya melaksanakan operasi bersama pasukan elit TNI AL yakni Detasemen Jalamangkara.
Menurutnya operasi tersebut adalah operasi yang punya tingkat kesulitan sangat tinggi.
"Pada saat itu saya ikut terlibat merancang bersama Komandan Detasemen Jalamangkara menyiapkan pasukan untuk melaksanakan tugas-tugas ke Somalia. Pada saat itu saya rasakan operasi kita harus rahasia. Memang pada saat itu Pak Presiden memerintahkan kepada Danjen Kopassus yang pada saat itu Bapak Mayjen Lodewick Paulus, kemudian kepada saya Komandan Satuan Antiteror bahwa operasi ini tidak boleh keluar ke mana-mana beritanya. Jadi yang tahu melaksanakan operasi pembebasan hanya kamu (Presiden) dan saya," ungkap Cantiasa.
Cantiasa yang merupakan lulusan terbaik Akmil 1990 juga berpengalaman tugas di Papua yakni sebagai Danrem 173/PVB (Biak) Kodam XVII/Cenderawasih dan Kasdam XVII/Cenderawasih pada 2017.
Kemudian pada 2018 ia menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI hingga ia kemudian menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2019.
Biodata
I Nyoman Cantiasa lahir di Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967.
Dia adalah lulusan Akmil 1990.
Berbagai pendidikan ia lakoni, mulai dari Sesarcab Infanteri, Komando, Penanggulangan Teror, Suspa Intel Analis hingga Lemhanas.
Ia juga berpengalaman memimpin berbagai satuan.
Mulai dari Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus, Dansepara Pusdikpassus, Waasintel Danjen Kopassus, Danrem 163/Wirasatya, hingga Kasdam XVII/Cenderawasih.
Pendidikan