TRIBUNNEWS.COM - Mayjen TNI I Nyoman Cantiassa, Pangdam XVIII/Kasuari, geram atas aksi brutal KKB Papua menewaskan empat prajurit TNI.
Ia dengan tegas memerintahkan anggotanya untuk memburu pelaku penembakan yang terjadi di Pos Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021).
Bukan orang sembarang, I Nyoman Cantiasa pernah memimpin pasukan elite TNI AD, yakni Kopassus.
Ia pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus sebelum dimutasi menjadi Panglima Kodam XVIII Kasuari.
I Nyoman juga merupakan perwira berprestasi, ia mendapat predikat lulusan terbaik Akmil 1990.
Baca juga: VIDEO Pangdam Kasuari Gebrak Meja, Marah dan Perintahkan Prajurit TNI Buru KKB Papua
Inilah sosok dan profil Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa dirangkum dari berbagai sumber.
Langganan Operasi Pembebasan Sandera
Diberitakan Tribunnews.com pada 2020, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi dan promosi jabatan di lingkungan TNI dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier.
Kabidpenum Puspen TNI Letkol Sus Aidil nuga mengatakan mutasi jabatan tersebut juga dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.
"Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/666/VIII/2020 tanggal 26 Agustus 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 62 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 27 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 13 Pati jajaran TNI Angkatan Laut dan 22 Pati jajaran TNI Angkatan Udara," kata Aidil dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Kamis (27/8/2020).
Satu di antaranya adalah Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa yang diberi jabatan baru sebagai Panglima Kodam XVIII Kasuari.
Sejak awal kariernya Cantiasa telah berkiprah dalam operasi-operasi berbahaya dan penting dalam sejarah pelibatan TNI dalam mengatasi aksi teror.
Ketika masih berpangkat Letnan Satu Cantiasa telah diterjunkan dalam operasi pembebasan anggota tim Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma Papua pada 1996.
"Kemudian operasi pembebasan tim Lorentz yang ada di Irian Jaya. Juga sama, bagaimana TNI dilibatkan dalam operasi pembebasan sandera. Dan kebetulan saya juga ikut terjun langsung di sana, ada saat itu, saya masih Letnan Satu," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI yang diunggah di kanal Youtube resmi Puspen TNI pada Senin (17/8/2020).
Selain itu Cantiasa juga pernah diterjunkan dalam operasi pembebasan sandera Anak Buah Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak pada 2011 di Perairan Somalia.
Cantiasa mengatakan ia yang saat itu menjabat sebagai Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor 81) Kopassus turut terlibat merancang operasi pembebasan sandera tersebut.
Saat itu, kata dia, timnya melaksanakan operasi bersama pasukan elit TNI AL yakni Detasemen Jalamangkara.
Menurutnya operasi tersebut adalah operasi yang punya tingkat kesulitan sangat tinggi.
"Pada saat itu saya ikut terlibat merancang bersama Komandan Detasemen Jalamangkara menyiapkan pasukan untuk melaksanakan tugas-tugas ke Somalia. Pada saat itu saya rasakan operasi kita harus rahasia. Memang pada saat itu Pak Presiden memerintahkan kepada Danjen Kopassus yang pada saat itu Bapak Mayjen Lodewick Paulus, kemudian kepada saya Komandan Satuan Antiteror bahwa operasi ini tidak boleh keluar ke mana-mana beritanya. Jadi yang tahu melaksanakan operasi pembebasan hanya kamu (Presiden) dan saya," ungkap Cantiasa.
Cantiasa yang merupakan lulusan terbaik Akmil 1990 juga berpengalaman tugas di Papua yakni sebagai Danrem 173/PVB (Biak) Kodam XVII/Cenderawasih dan Kasdam XVII/Cenderawasih pada 2017.
Kemudian pada 2018 ia menjabat sebagai Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI hingga ia kemudian menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada 2019.
Biodata
I Nyoman Cantiasa lahir di Buleleng, Bali pada 26 Juni 1967.
Dia adalah lulusan Akmil 1990.
Berbagai pendidikan ia lakoni, mulai dari Sesarcab Infanteri, Komando, Penanggulangan Teror, Suspa Intel Analis hingga Lemhanas.
Ia juga berpengalaman memimpin berbagai satuan.
Mulai dari Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus, Dansepara Pusdikpassus, Waasintel Danjen Kopassus, Danrem 163/Wirasatya, hingga Kasdam XVII/Cenderawasih.
Pendidikan
Akademi Militer (1990)
Sesarcab Inf
Komando
Suslapa I
Suslapa II
Free Fall
Penanggulangan Teror (Gultor)
Suspa Intel Analis
Seskoad (2004)
Sesko TNI (2014)
Lemhannas
Riwayat Karier
- Letnan Dua s/d Kapten
Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
Danki Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad
Wadan Sub Tim Den 81 Gultor / Kopassu
Dan Unit Den 81 Gultor / Kopassus
Dansubtim 2 Den 81 Gultor / Kopassus
Dantim Den 81 Gultor / Kopassus
Dantim Intel Grup 3 Sandhi Yudha / Kopassus
- Mayor
Danseko Pusdikpassus
Dansepara Pusdikpassus
- Letnan Kolonel
Pabandya Ops Makopassus
Danyon 811/Sat-81/Kopassus
Dandenma Kopassus
Waasintel Danjen Kopassus
Wadansat-81/Kopassus (2010)
- Kolonel
Dansat 81/Kopassus (2010)
Danpusdikpassus (2012)
Pamen Ahli Bid. Taktik Khusus Gultor Danjen Kopassus (2013)
Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko TNI) (2014)
Danmentar Akmil (2015)
Danrem 163/Wirasatya (2015)
- Brigadir Jenderal
Danrem 173/Praja Vira Braja (2017)
Kasdam XVII/Cenderawasih (2017)
- Mayor Jenderal
Pa Sahli Tk. III Bid. Polkamnas Panglima TNI (2018)
Danjen Kopassus (2019)
Pangdam XVIII/Kasuari (2020)
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/ Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, bereaksi setelah insiden penembakan menewaskan prajurit TNI di wilayahnya.
Dalam video yang beredar, jenderal bintang dua itu marah sembari menggebrak meja saat konferensi pers.
I Nyoman Cantiasa lalu memerintahkan anggotanya untuk memburu para pelaku penembakan.
Ia mengaku tak akan segan-segan menghentikan pergerakan KKB Papua setelah insiden tersebut.
Seperti diberitakan, penembakan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menewaskan empat anggota TNI yang tengah bertugas.
Peristiwa terjadi di Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021).
Mengutip tayangan YouTube KompasTV, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa tampak marah atas kejadian insiden penembakan KKB Papua.
Dia juga menyebut, prajurit TNI harus lebih tegas jika KKB Papua telah berani bertindak semena-mena di wilayah NKRI.
Termasuk jika kelompok kriminal itu menggebrak meja, dia meminta prajurit agar berani mematikan langkahnya.
"Kita sampaikan kalau dia berani gebrak meja, kita harus menghancurkan," jelasnya.
"Saya sudah perintahkan (prajurit TNI) segera merapat."
Di sisi lain, I Nyoman Cantiasa juga mengucap duka atas tewasnya prajurit di tengah tugas negara.
Selanjutnya, seluruh tim gabungan termasuk pemerintah daerah telah bertindak melakukan pengamanan serta pengejaran terhadap pelaku.
"Saya atas nama pribadi dan komando menyampaikan turut beruka cita yang mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik sebagai kusuma bangsa dalam menjalankan tugas negara," kata dia.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Gita Irawan)