TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, memberi tanggapan soal kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual terhadap sesama pegawai di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Seorang pria berinisial MS mengaku menjadi korban dalam peristiwa ini.
Sementara itu, terduga pelaku ada lima orang, yakni berinisial RM, FP, RE, EO, dan CL.
Menanggapi kasus tersebut, Reza Indragiri menyebut, hanya kalangan tertentu yang mengetahui kejadian perundungan dan pelecehan seksual seperti ini.
"Kasus semacam ini andaikan memang benar terjadi, berlaku di ruang tertutup."
"Hanya kalangan yang sangat tertentu saja yang mengetahui kejadian persis yang menakutkan semacam itu," ujarnya, Kamis (2/9/2021), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Buntut Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Nasdem & PSI Desak RUU PKS Segera Disahkan
Baca juga: KPI Berencana Non-Aktifkan Pegawai yang Terlibat Kasus Dugaan Pelecehan saat Proses Pemeriksaan
Menurutnya, MS juga kesulitan mencari pertolongan kepada pihak kepolisian.
Sebab, terduga korban sudah kehilangan rasa percaya diri setelah mengalami kejadian tersebut.
Selain itu, MS juga sudah dikecewakan oleh pihak yang seharusnya membantunya.
"Itu pula yang mempersulit terduga korban mencari pertolongan termasuk ke pihak eksternal, dalam hal ini penegak hukum," katanya.
"Karena pihak terduga korban sudah mengalami ketidakberdayaan diri, mengalami ketidakpercayaan terhadap dirinya."
"Apalagi kemudian beberapa kali mencari pertolongan justru dikecewakan oleh lembaga yang justru semestinya memberi pertolongan," beber dia.
Baca juga: Komisioner KPI Berencana Panggil Atasan Langsung MS di KPI Terkait Dugaan Pelecehan
Baca juga: Buntut Dugaan Pelecehan Seksual di KPI, Nasdem dan PSI Desak RUU PKS Segera Disahkan
Reza Indragiri berujar, MS kini mengalami perasaan trauma yang berganda.
Setelah terduga pelaku, menurutnya, MS kembali disakiti oleh pihak yang seharusnya memberikan perlindungan.