Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maraknya pemasangan baliho sejumlah tokoh politik menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Pemasangan baliho yang memampang wajah sejumlah tokoh politik tersebut disinyalir untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas dalam rangka menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pengamat Politik, Hadi Suprapto mengatakan saat ini baliho bukanlah alat nomor satu untuk menaikkan popularitas.
Terlebih di pedesaan, pemasangan baliho dianggap kurang efektif mendongkrak popularitas.
Menurutnya pemasangan baliho hanya efektif mendongkrak popularitas di wilayah perkotaan saja.
Baca juga: Candaan Jokowi Soal Tokoh Politik Pasang Baliho Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Zulhas Diam-diam Bertemu Ridwan Kamil, Bahas Pilpres 2024?
"Baliho kurang efektif, karena cuma bisa efektif di wilayah strategis seperti pusat kota. Sedangkan untuk desa-desa belum tentu efektif," kata Hadi dalam diskusi bertajuk 'Mengapa Sandiaga S Uno Tidak Ada di Baliho?' yang digelar Parwa Institute, secara daring, Sabtu (4//9/2021).
Selain itu, menurut dia, efektif tidaknya pemasangan baliho juga tergantung dari sosok tokoh itu sendiri.
Ia lantas mengambil contoh peluang Sandiaga Uno dalam tahun politik 2024.
Menurutnya, pemasangan baliho dinilai kurang cocok bagi Sandiaga Uno.
Baca juga: Hasto Kenang Perjuangan PDIP-Gerindra di Pilpres 2009
Alasannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut saat ini posisi eksistingnya sudah kuat.
Sandiaga merupakan sosok lama yang sudah dikenal masyarakat karena pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur di DKI Jakarta.
Kemudian, Sandiaga juga pernah maju dalam Pilpres 2019 dan kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kabinet Indonesia Maju.
"Dia sudah sadar bahwa posisi eksistingnya sudah kuat," ujar Hadi.