TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengenang sosok Presiden keempat Republik Indonesia almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Mahfud bercerita saat dirinya bimbang mengambil keputusan ketika menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional, ia sering dinasehati Gus Dur dengan cara jenaka.
Hal tersebut disampaikannya ketika menjadi tamu kehormatan acara proklamasi Hari Humor Nasional yang digelar Institut Humor Indonesia Kini (IHIK) dan Perhimpunan Pencinta Humor (PERTAMOR) pada Selasa (7/9/2021).
"Gus Dur itu kadangkala memberi nasehat dan mengekpresikan sesuatu dengan humor dan orang tidak marah," kata Mahfud MD dalam keterangan Tim Humas Kemenko Polhukam RI pada Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Setelah Mahfud MD dan Polda Metro, Kini Ombudsman Bedah Soal Dugaan Pungli di Samsat Jaktim
Acara proklamasi Hari Humor Nasional yang digagas Jaya Suprana tersebut bertepatan dengan hari lahir Gus Dur.
Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, dalam kesempatan itu membacakan teks proklamasi hari humor nasional atau proklamasi ketawa dengan kalimat yang unik dan jenaka.
"Proklamasi Ketawa disingkat Proketawa, kami bangsa Indonesia yang katanya ramah, yang katanya bersatu, yang katanya beradab, yang katanya sangat toleran, menyatakan bahwa hahahaha adalah Hak Asasi Manusia selama hahahaha itu berlandaskan humor, karena hahahaha yang tidak berlandaskan humor adalah upaya penyelewengan terhadap hahahaha, sedangkan hahahaha tanpa sebab adalah kegilaan," kata Inayah.
Hal tersebut pun kemudian memecah tawa para undangan yang hadir secara virtual.
"Barang siapa mencintai Gusdur niscaya hidupnya jenaka dan barang siapa yang tidak mencintai Gusdur maka tidak kenapa-kenapa. Bersamaan dengan ini saya menyatakan 7 September 2021 sebagai hari humor Indoensia. Demikian jika ada satu bahasa yang dipahami semesta, bahasa itu pasti bahasa tawa. Semoga bisa kita hahahahakan bersama," lanjut Inayah.
Sementara itu Kiai Mustofa Bisri atau Gus Mus menceritakan sosok Gus Dur yang tidak hanya dikenal sebagai intelektual, kiai dan, presiden tapi juga dikenal sebagai sosok yang humoris.
Selain itu, ia mengatakan akhir-akhir ini di Indonesia berbagai ujaran kebencian banyak bertebaran di media sosial.
Menurutnya hal tersebut berpotensi membuat imunitas masyarakat Indonesia menurun secara drastis.
Untuk itu pada Hari Humor Nasional tersebut, ia mengajak agar mencoba menolong saudara-saudara kita meningkatkan imunitas mereka.
"Menurut saya humor ini bisa meningkatkan imunitas kita. Begitu kita tersenyum secara agama kita dapat pahala, secara sosial kita bisa menyenangkan orang lain dan secara pribadi dapat meningkatkan imunitas kita," kata Gus Mus.
Di akhir acara panitia penyelenggara menganugerahkan penghargaan kepada beberapa seniman dalam berbagai kategori dari Anugerah Sibarani, Arwah dan Suprana.