TRIBUNNEWS.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengabarkan, pihaknya telah menerima seluruh data ante mortem dari ke 41 korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.
Termasuk juga data dari dua warga binaan yang berasal dari negara lain, Warga Negara Asing (WNA).
Data tersebut, kata Rusdi, didapat dari pemeriksaan kesehatan berkala di dalam Lapas.
Hal tersebut diungkap oleh Rusdi saat konferensi pers yang disiarkan langsung melalui Kompas Tv, Minggu (12/9/2021).
"Tim DVI telah mendapatkan seluruh data antemortem dari 41 korban tersebut, termasuk data dari dua WNA."
"Tim DVI mendapatkan (data) dari Lapas, kan ada pemeriksaan kesehatan segala macam, itu menjadi bagian data ante mortem dari yang bersangkutan."
Baca juga: Kata Yasonna saat Diminta Mundur dari Jabatan karena Kebakaran Lapas Tangerang: Itu Urusan Pimpinan
Baca juga: Pakar Hukum: Manajemen Pengelolaan Lapas Harus Direformasi Secara Menyeluruh
"Jadi data ante mortem dari 41 korban itu sudah dimiliki oleh DVI, dan sekarang sedang dilakukan pencocokan dengan data post mortem (data setelah kejadian kebakaran)," kata Rusdi.
Dari data tersebut, Rusdi mengabarkan, 10 korban di antaranya sudah teridentifikasi.
Sementara ke 31 korban lainnya saat ini sedang dalam proses pencocokan data oleh Tim Disaster Victim Indentification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Pada 12 September 2021, TIM DVI telah berhasil mengidentifikasi 10 jenazah dan tinggal sisa 31 jenazah dan sampai sekarang masih dalam identifikasi petugas," terang Rusdi.
Dari ke 10 korban yang telah teridentifikasi tersebut, tiga di antaranya baru saja teridentifikasi di hari Minggu, kemarin.
Dua korban melalui metode pencocokan DNA dan satu di antaranya masih dapat diketahui melalui sidik jari.
Baca juga: Buntut Kebakaran Lapas Tangerang, Menkumham dan Pejabat Terkait Didesak Mundur Dari Jabatan
"Pada hari ini, tim telah melakukan rekonsiliasi dan telah berhasil mengidentifikasi tiga korban. Dua (korban) melalui pencocokan DN , dan satu masih dapat diketahui dari sidik jari," kata Rusdi.
Ketiga jenazah tersebut yakni Roki Purmana Bin Saripal Mudori (28) yang teridentifikasi melalui DNA dan rekam medis.