TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menyoroti soal adanya dugaan hacker yang berasal dari China membobol jaringan internal sebanyak 10 kementerian termasuk Badan Intelijen Negara (BIN)
"Saya akan segera komunikasi dengan mitra kami BIN. Sampai saat ini kami belum menerima informasi. Jadi betul atau tidaknya informasi itu kita harus cek," ksta Meutya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/9/2021).
Dirinya pun masih mempertanyakan kementerian mana saja yang jaringannya sudah diretas.
"Kami belum nerima laporan, jadi belum tentu informasi tersebut betul," katanya.
Baca juga: 4 Nasabah Jadi Korban Pemalsuan Bilyet Deposito Bank BUMN, Kerugian hingga Ratusan Miliar
Pihaknya, dikatakan Legislator Golkar itu, akan mengonfirmasi lebih dulu ke masing-masing kementerian dan lembaga soal kabar tersebut.
"Apakah benar apa tidak, nanti ini urusan atau hubungan Indonesia dengan negara lain, jadi harus betul betul hati hati," pungkasnya.
Baca juga: Dianggap Layak Jadi Menko Polhukam, Begini Respons Sufmi Dasco Ahmad
Sebelumnya, peneliti keamanan internet dari The Record mengungkapkan ada 10 Kementerian dan Lembaga pemerintah di Indonesia termasuk BIN yang dibobol Mustang Panda Group asal China.
Mereka menggunakan private ransomware bernama Thanos.
Bahkan peretasan tersebut dikaitkan dengan upaya spionase Tiongkok dalam menghadapi situasi yang menghangat di Laut China Selatan.