TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di beberapa daerah lupa cara membaca saat dilakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal itu disinyalir akibat dari penerapan sistem belajar dengan metode daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang setahun lebih dilakukan karena pandemi Covid-19.
Merespons kejadian itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengakui penerapan metode daring membuat efektivitas belajar siswa menjadi turun.
Dia menyebut wajar jika banyak siswa yang lupa cara membaca.
"Memang harus diakui efektivitas belajar turun 50 persen selama PJJ kemarin. Jadi wajar kalau anak-anak jadi lupa membaca," kata Dede saat dihubungi Tribunnews, Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Banyak Siswa Kelas 1 dan 2 SD di Tangsel Belum Bisa Baca, Wali Kota dan Kadis Pendidikan Bersuara
Kendati demikian, legislator Partai Demokrat itu menilai metode pembelajaran daring masih dibutuhkan saat ini.
Sebab, tidak ada yang tahu kapan pandemi virus Corona akan berakhir.
Dede pun mengingatkan bahwa pembelajaran tatap muka harus dilakukan secara hybrid, yakni bertahap dari 20 persen, 50 persen, sampai penuh tergantung kondisi pandemi.
"Kita tetap menganggap PJJ nanti adalah bagian dari metode pembelajaran yamg harus dikuasai di era industri 4.0 ini. Karena kita tidak pernah tahu akan terjadi apa lagi. Apalagi dunia juga semua berubah sekarang," ujarnya.
Baca juga: KPK Usut Proses Pengadaan Tanah untuk Pembangunan SMKN 7 Tangsel
Diberitakan sebelumnya, dikutip dari TribunJabar, efek pandemi covid-19 yang mengharuskan pelajar berada di rumah ternyata meninggalkan jejak memprihatinkan bagi seorang murid sekolah dasar di Cianjur.
Murid kelas 4 di sebuah sekolah dasar negeri di Cianjur diketahui lupa cara membaca.
Dari hasil penelusuran Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, murid tersebut tak ada yang memperhatikan kegiatan belajar di rumah karena ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal.
Saat masuk belajar tatap muka, murid tersebut mengaku lupa cara membaca.
Alhasil guru di sekolah tersebut saat ini berembuk dan fokus untuk menangani secara cepat agar cara membaca murid tersebut bisa pulih.
"Jadi ada murid kelas 4 sekolah dasar yang lupa cara membaca karena kelamaan di rumah. Setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himam Haris, di Kampus SMKN 1 Cianjur, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Mendikbudristek Nadiem Minta Komite Sekolah Pantau Penerapan Prokes saat PTM Terbatas
Himam Haris merasa prihatin dengan kondisi tersebut dan memerintahkan semua guru untuk mengecek kondisi pelajar di semua sekolah dasar di Cianjur.
"Khawatirnya ini ada lagi kasus serupa, tapi saya menerima laporan bahwa di sekolah tersebut gurunya sudah berembuk untuk mencari solusi yang baik bagi pelajar tersebut," kata Himam Haris.
Dia berharap penanganan pandemi covid-19 di Cianjur merata baik untuk guru dan pelajar.
Menurutnya hingga saat ini ia belum menerima laporan kejadian di Minggu pertama pembelajaran tatap muka terbatas di Cianjur.