Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan berpartisipasi dalam 2 pertemuan tingkat tinggi di sela-sela High Level Week sidang majelis umum (SMU) PBB ke-76.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) Febrian A Ruddyard mengatakan Jokowi direncanakan akan menyampaikan Pidato Nasional (National Statement) secara virtual, Rabu (22/9/2021).
Presiden dijadwalkan akan memberikan pidato pada sesi sore SMU PBB 76 yang berlangsung pukul 15.00–21.00 dengan perkiraan waktu bicara pada pukul 16.00 waktu New York atau Kamis (23/9/2021) pukul 03.00 WIB.
“Jadi dalam pertemuan ini bapak presiden akan menyampaikan statemen nasional secara virtual yang diperkirakan waktu bicaranya pukul 16.00 waktu NewYork,” kata Febrian pada konferensi pers, Rabu (15/9/2021).
Sementara itu, Menlu RI Retno Marsudi hadir secara langsung di New York dan akan menyampaikan introduction dari ruangan sidang.
Dengan mempertimbangkan tantangan global, regional, dan nasional, ada beberapa isu utama yang akan menjadi fokus Indonesia dalam SMU PBB ke-76.
Baca juga: Kasus Covid-19 Nasional Menurun selama 8 Minggu, Satgas: Turun 88,9% Dibanding Lonjakan Kedua
Indonesia akan menyinggung tantangan pandemi yang belum usai dan ketimpangan vaksinasi global.
Dalam SMU PBB, Indonesia juga akan menyampaikan upayanya untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia sebagai bagian dari DNA Polugri Indonesia.
Indonesia juga akan mendorong terciptanya perdamaian melalui dialog dan solusi politik (seperti Palestina, Afghanistan dan Myanmar).
Indonesia akan mendorong penguatan mekanisme PBB dan multilateralisme, serta memperkokoh solidaritas antar bangsa.
Baca juga: Jokowi: Kasus Covid-19 Terus Menunjukkan Trend Penurunan
Termasuk menunjukkan peran Indonesia sebagai anggota Dewan HAM 2020-2022, anggota Dewan ECOSOC 2021-2023, serta Presidensi G20 tahun 2022.
Presiden juga dijadwalkan akan menghadiri Global Covid-19 Summit, pada 22 September 2021 secara virtual.
Pertemuan ini merupakan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang memuat komitmen negara peserta summit terhadap 3 (tiga) target, terkait suplai vaksin, perbaikan akses pengobatan dan pembiayaan dan peningkatan kapasitas pencegahan pandemi di masa depan.