TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (Sekjen PMI) mengatakan isu kemanusiaan di kancah internasional, tak luput dari perhatian gerakan palang merah sedunia.
Termasuk krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan dan Myanmar tak luput dari konsen palang merah sedunia.
Namun soal bantuan apa yang bisa diberikan gerakan Kepalangmerahan, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) masih terus dikaji.
“Mengenai yang terjadi di Afghanistan dan lainnya, itu akan menjadi konsen gerakan palang merah sedunia, pasti. Apabila nanti ada hal yang masih bisa di bantu Indonesia, pasti Indonesia akan turun tangan,” kata Sudirman Said pada konferensi pers menjawab pertanyaan soal bantuan bagi rakyat Afghanistan dan Myanmar, Rabu (15/9/2021).
“Sejauh ini, IFRC dan ICRC masih terus mengkaji apakah diperlukan bantuan dari Indonesia (PMI),” lanjutnya.
Sekjen mengatakan ada 5 sektor utama dalam gerakan PMI, yakni membantu korban bencana, membantu korban konflik, memberikan layanan darah, layanan sosial dan Kesehatan, serta membangun kesukarelaan.
Membantu korban konflik menjadi salah satu mandat PMI.
Selain itu, menjaga netralitas menjadi hal penting bagi PMI untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Baca juga: PMI DKI Jakarta Polisikan Akun Media Sosial yang Catut Logo dalam Ucapan Belasungkawa Megawati
“Palang Merah adalah Gerakan global yang timbulnya dari seorang pengusaha di Swiss ketika melihat korban peperangan yang begitu banyak. Dia berinisiatif mengajak teman-temannya menolong korban, tidak peduli dari mana pun,” ujarnya.
“Ini adalah gerakan global, dan kita menjaga netralitas. Bahwa korban dimanapun adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Sudirman.
Sudirman mengatakan, terkait bantuan bagi Myanmar, PMI bersama bulan sabit merah sebenarnya telah membangun rumah sakit di Myanmar.
Pembangunan rumah sakit tersebut telah rampung, namun karena pandemi covid-19 belum dilakukan prosesi serah terima.
Sekjen PMI mengatakan gerakan-gerakan untuk bantuan kemanusian bagi masyarakat dunia ini terus dilakukan PMI bersama Gerakan Kepalangmerahan dunia.
“Bila diperlukan, kami juga akan memberikan support pada warga negara lain di tempat lain,” ujarnya.