TRIBUNNEWS.COM - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memberi tanggapan terkait sosok yang berpeluang menggantikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Masa purna tugas Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin dekat yakni pada November 2021 mendatang.
Nama yang disebut berpeluang menjadi calon Panglima TNI, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono.
Baca juga: Peluang Jenderal Andika Jadi Panglima TNI Kian Menipis Seiring Waktu? Berikut Pandangan Pengamat
Lantas, siapa yang paling berpeluang?
Khairul Fahmi mengatakan, Andika Perkasa dan Yudo Margono berpeluang menjadi calon Panglima TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Ketiganya disebut memiliki kecakapan yang mumpuni dan terbaik di posisinya masing-masing.
"Sebenarnya kepala staf angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, semua sama punya peluang," ujarnya dalam tayangan YouTube metrotvnews, Sabtu (18/9/2021).
"Karena dari segi kecakapan, para kepala staf ini sangat mumpuni," lanjutnya.
Baca juga: Tren Kasus Covid di Jambi Turun, Panglima TNI Ingatkan Perkembangan di Lapangan Perlu Dicermati
Fahmi berujar, sosok calon Panglima TNI nantinya tergantung dari prioritas dan kebutuhan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mereka juga mempunyai keunggulan kompetitifnya masing-masing."
"Sehingga, saya kira yang harus ditekankan adalah ke mana arah prioritas dan kebutuhan Presiden."
"Saya kira yang kita harus pahami kebutuhan Presiden tentu saja tidak jauh dari menghadirkan pembantu yang memiliki loyalitas tanpa hambatan," beber pengamat ini.
Baca juga: Setara Institute Pertanyakan Opsi Jalan Tengah Komisi I Soal Pergantian Panglima TNI
Ia menilai, pihak lain tak perlu berlomba untuk saling mendukung calon Panglima TNI.
Sebab, pengusulan nama calon Panglima TNI adalah hak dari Presiden Jokowi.