TRIBUNNEWS.COM - Direktur Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi mengungkapkan bagaimana cara Irjen Napoleon Bonaparte melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kace.
Menurut Brigjen Andi biasanya sel isolasi akan digembok dengan gembok standar.
Namun diketahui Napoleon telah memberikan perintah pada petugas rutan, agar gembok sel Kace diganti dengan gembok miliknya sendiri.
Hal inilah yang membuat Napoleon bisa masuk ke sel Kace dan berujung melakukan penganiayaan.
Baca juga: Irjen Napoleon Bonaparte Diduga Aniaya Muhammad Kece, Kompolnas: Merusak Citra Polri
"Seyogyanya sel isolasi ini digembok dengan gembok standar yang ada di rutan. Tetapi kemudian atas permintaan NB kepada petugas jaga supaya tidak menggunakan gembok standar, tetapi menggunakan gembok yang dimiliki oleh napi itu sendiri."
"Inilah yang mengakibatkan kenapa terjadi sejumlah napi termasuk NB bisa mengakses sel isolasi tersebut," kata Brigjen Andi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (21/9/2021).
Brigjen Andi menambahkan, empat petugas rutan merasa tertekan saat seorang berpangkat inspektur jenderal yakni Napoleon meminta para penjaga mengganti gembok sel Kece.
Oleh karena itu para petugas ini menuruti perintah Napoleon untuk mengganti gembok.
Baca juga: Kronologi M Kece Jadi Korban Penganiayaan Tanpa Perlawanan, Napoleon Libatkan Napi Eks FPI
Lebih lanjut, Brigjen Andi menuturkan, Napoleon tidak sendirian saat datang ke sel Kace, tapi ditemani oleh tiga narapidana lainnya.
Meski demikian, hanya Napoleon saja yang melakukan penganiayaan terhadap Kace.
"Bahwa yang melakukan pemukulan terhadap korban Muhammad Kace dan juga melakukan melumuri wajah dan tubuh korban dengan tinja, itu hanya dilakukan oleh NB," terang Brigjen Andi.
Baca juga: Kompolnas Sayangkan Tindakan Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece: Kami Dukung Proses Hukumnya
Eks Petinggi FPI Terlibat Bantu Irjen Napoleon Saat Insiden Penganiayaan M Kece
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Irjen Napoleon diduga dibantu oleh 3 narapidana lainnya saat melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Salah satu yang membantu ternyata napi eks petinggi FPI.