Nmun setelah Basri ditangkap pasukan Satgas Operasi Tinombala, Ali Kalora kemudian menjadi pemimpin tunggal dan menjadi target utama Operasi Tinombala.
Ali Kalora disebut-sebut sebagai teroris yang ahli merakit bom lontong dan memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.
Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris.
Pasukan Satgas Operasi Tinombala hingga berganti nama menjadi Satgas Operasi Madago Raya meminta agar Ali Kalora menyerahkan diri, namun ia tidak mengindahkannya.
10 Catatan Ulah yang Dilakukan Ali Kalora di Poso
Berdasarkan catatan Satgas Madago Raya, setidaknya ada 10 kasus pembunuhan dan pembakaran yang melibatkan Ali Kalora Cs.
Aksi itu dilakukan dalam lima tahun terakhir dari 2017-2021.
1. Kasus pembunuhan di Desa Parigi Mpu, Parigi Moutong, Poso, Sulawesi Tengah pada tanggal 3 Agustus 2017 dengan korban Simon Suju.
2. Kasus pembunuhan di desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong tanggal 30 Desember 2018. Korban adalah Ronal Batau alias Anang.
3. Pembunuhan di Pegunungan Penghulu Kanan Desa Berdikari, Palolo, Sigi tanggal 23 Mei 2019. Korban adalah Njue.
4. Pembunuhan di Pegunungan batu tiga desa Tindaki, Parigi Selatan, Parigi Moutong tanggal 25 Juli 2019. Korbannya adalah Tamar dan Patte.
5. Pembunuhan di perkebunan dusun Sipatuo Desa Kilo, Poso Pesisir Utara, Poso tanggal 7 April 2020. Korban merupakan Rattapo alias Daeng Tapo.
6. Pembunuhan di pegunungan Km 9 desa Kawende, Poso Pesisir Utara, Poso tanggal 19 April 2020. Korbannya adalah Ambo Ajeng alias Papa Angga.
7. Pembunuhan di perkebunan Tahiti desa Sangginora, Poso Pesisir Selatan, Poso tanggal 9 Agustus 2020. Korban adalah Agus Balumba alias Papa Sela.