Nama Senat Soll mulai menjadi sorotan setelah dia menjadi tersangka pembunuhan staf KPUD Yahukimo, Hendry Jovinski, di Distrik Dekai, pada 11 Agustus 2020.
Namun ternyata selain kasus itu, Senat Soll tercatat melakukan banyak kejahatan.
"Ada 12 laporan polisi terkait Senat Soll, tapi ia hanya dimasukan dalam empat DPO (daftar pencarian orang)," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Baca juga: Usai Kontak Tembak dengan anggota Satgas Nemangkawi TNI-Polri, Anggota KKB Lompat ke Jurang
Kasus pertama Senat Soll terjadi saat dia masih aktif menjadi anggota TNI pada 2018.
Pada 10 September 2018, aparat keamanan menagkap Ruben Wakla di Bandara Moses Kilangin karena diketahui membawa 165 butir amunisi.
Setelah didalami, Ruben Wakla membeli amunisi tersebut dari Senat Soll yang kemudian melarikan diri dan melakukan desersi.
Namun ternyata selain kasus itu, Senat Soll tercatat melakukan banyak kejahatan.
"Ada 12 laporan polisi terkait Senat Soll, tapi ia hanya dimasukan dalam empat DPO (daftar pencarian orang)," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Kasus pertama Senat Soll terjadi saat dia masih aktif menjadi anggota TNI pada 2018.
Pada 10 September 2018, aparat keamanan menagkap Ruben Wakla di Bandara Moses Kilangin karena diketahui membawa 165 butir amunisi.
Setelah didalami, Ruben Wakla membeli amunisi tersebut dari Senat Soll yang kemudian melarikan diri dan melakukan desersi.
"Senat Soll dari Timika lari ke Yahukimo, dia memang orang asli Yahukimo," kata Faisal.
Pembakaran ATM
Setelah desersi, Senat Soll kemudian melakukan aksi pada 1 Desember 2019.
Saat itu ia membakar ATM BRI di Distrik Dekai.
Wajah Senat Soll diketahui karena aksinya terekam CCTV yang ada di dalam ruang ATM tersebut.