TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Indikator Politik menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami penurunan.
Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai penurunan itu menunjukkan lembaga anti rasuah itu sedang tidak baik-baik saja.
Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, katanya, KPK selalu menempati posisi puncak untuk isu kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana melihat KPK cenderung lebih memperlihatkan kontroversi ketimbang prestasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"Jika ditelisik lebih lanjut, ICW meyakini sumber utama permasalahan di tubuh KPK saat ini berasal dari lima pimpinannya," kata Kurnia dalam keterangannya, Selasa (28/9/2021).
Menurutnya, ICW memerinci setidaknya ada tiga hal yang menjadi sorotan masyarakat.
Pertama, kata Kurnia, terkait minimnya integritas pimpinan KPK.
Baca juga: Prihatin dengan Kondisi di KPK, ICW Kirim Surat ke Jokowi Lewat Ojol
Ia merujuk pada pelanggaran kode etik.
Sejauh ini sudah ada dua pimpinan KPK yang mesti berurusan dengan Dewan Pengawas, yakni Firli Bahuri dan Lili Pintauli Siregar, katanya.
"Dalam isu ini, tentu saja masyarakat tidak mungkin akan percaya lagi jika KPK mengkampanyekan nilai integritas kepada masyarakat, sedangkan pimpinannya saja bermasalah dari segi etika," kata Kurnia.
Sorotan kedua, ujarnya, performa penindakan KPK anjlok di bawah kepemimpinan Firli Bahuri.
Seperti jumlah operasi tangkap tangan (OTT) merosot tajam, kualitas penanganan perkara buruk dan sering terjadi kebocoran informasi di tubuh KPK, ungkap keterangan ICW.
"Tentu, menanggapi kritik ini pimpinan KPK selalu memiliki segudang argumentasi.
Namun, ICW meyakini argumentasi yang dibangun oleh KPK seringkali bukan argumentasi yang benar, melainkan argumentasi pembenar semata," ujar Kurnia.