TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Opening ceremony Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan berlangsung hari ini, Sabtu (2/10/2021).
Pembukaan PON Papua direncanakan berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura.
Nantinya, pembukan PON Papua akan dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), beserta para menteri dan pejabat petinggi pemerintah.
Dalam pembukaan PON Papua direncanakan digelar secara terbatas di Stadion Lukas Enembe.
Hal ini disebabkan karena gelaran PON Papua dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Kelebihan Stadion Lukas Enembe
Stadion Lukas Enembe memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton. Namun saat pembukaan hanya 10.000 orang yang datang.
Jumlah tersebut termasuk tamu penting dan tenaga kesehatan.
Pembangunan stadion tersebut dilakukan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk dan selesai pada Juni 2019.
Groundbreaking stadion dilakukan Presiden Joko Widodo pada 2015 dan PT PP memulai pembangunan sejak 2016.
Proyek pembangunan Stadion Papua Bangkit tersebut diresmikan secara langsung oleh Gubernur Papua Lukas Enembe, pada Jumat (23/10/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.
Dikutip dari Indonesia.go.id, sejak diresmikan, Stadion Papua Bangkit resmi mengalami pergantian nama menjadi Stadion Lukas Enembe.
Nama Lukas Enembe diambil dari nama Gubernur Papua saat ini yang dinilai berjasa dalam menjadikan Papua sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.
Berlokasi di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Stadion Lukas Enembe dibangun untuk menyambut penyelenggaraan PON XX Papua.
PON XX ini merupakan perhelatan olahraga tingkat nasional pertama yang berlangsung di Papua.
Lokasi stadion itu sangat strategis, karena berada di jalan poros utama yang menghubungkan Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.
Akses menuju stadion juga mudah. Berjarak sekitar 8,9 kilometer dari Bandar Udara Internasional Sentani, Stadion Lukas Enembe dapat ditempuh dalam 16 menit perjalanan dengan kendaraan roda empat.
Sementara itu, jarak Stadion Lukas Enembe dengan Rumah Sakit Yowari, juga terbilang dekat yakni 15 kilometer dan bisa dicapai dalam waktu 20 menit.
Kehadiran Stadion Lukas Enembe telah menjadikan ikon (landmark) tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Papua.
Betapa tidak. Stadion dengan kapasitas lebih dari 40 ribu penonton itu memiliki fasilitas-fasilitas yang telah berstandar internasional.
Sebut saja, salah satunya lapangan sepak bola telah mengikuti standar FIFA, dengan sarana pendukung lainnya juga didatangkan langsung dari luar negeri.
Jenis rumput yang digunakan di stadion itu adalah Zoysia Matrella (Linn) Merr atau rumput Manila yang lazim digunakan di stadion-stadion besar, salah satunya di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
Lalu, lintasan atletik sintetis di Stadion Lukas Enembe juga bersertifikasi kelas 1 standar federasi atletik internasional (IAAF).
Arena atletik berkelas dunia itu dilengkapi pula dengan sebuah lapangan pemanasan.
Untuk pencahayaan, stadion ini menggunakan LED teknologi DMX dari Philips yang bisa mengikuti beat musik dengan kekuatan 1.800 lux.
Tak hanya itu, scoring board perimeter atau papan skor digital yang terpasang di dua sisi tribun juga didatangkan dari Eropa.
Begitu pula dengan 88 unit perangkat sound system yang didatangkan langsung dari Jepang. Secara keseluruhan, teknologi di stadion itu memang sudah sangat modern.
Libatkan 900 pekerja
Pembangunan Stadion Lukas Enembe sendiri melibatkan kurang lebih 900 pekerja. Dengan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan stadion lain di Indonesia, Stadion Lukas Enembe bahkan bisa digunakan untuk menggelar event sekelas Olimpiade.
Pembiayaan pembangunan stadion itu berasal dari APBD Provinsi Papua senilai Rp 1,3 triliun.
Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare itu, stadion itu dibangun dalam empat periode tahun anggaran.
Dimulai pada 2016 dengan anggaran sebesar Rp228,6 miliar, tahun 2017 sebesar Rp447,2 miliar, tahun 2018 sebesar Rp879,3 miliar, serta pada 2019 telah sebesar Rp2,2 triliun.
Kini, Stadion Lukas Enembe diklaim sebagai stadion terbaik dan termegah kedua yang ada di Indonesia, setelah Stadion Gelora Bung Karno, yang berlokasi di Ibu Kota Jakarta.
Selain didukung teknologi modern, bagian luar stadion juga dikelilingi ornamen fasad baja melengkung dengan menonjolkan ukiran khas Papua yang menambah kesan etnik pada stadion megah itu.
Dengan keunggulan tersebut, Stadion Lukas Enembe berhasil masuk sebagai salah satu Nominasi Stadion Terbaik Dunia 2019 yang diselenggarakan oleh media online asal Polandia, yaitu StadiumDB.com.
Stadion ini bersaing dengan 21 stadion lainnya yang berasal dari 19 negara untuk menjadi yang terbaik. Tapi akhirnya juri menetapkan Japan National Stadium sebagai pemenang Stadium of the Year 2019.
Masyarakat berharap stadion ini tidak hanya digunakan untuk menyambut PON XX. Tapi, dapat juga digunakan untuk aktivitas olahraga lainnya oleh masyarakat Papua.
Dengan kehadiran Stadion Lukas Enembe di Papua diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di provinsi tersebut.
Venue Tak Kalah Megah
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengabarkan bahwa seluruh arena perlombaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua telah selesai dikerjakan.
Dengan selesainya masa pengerjaan, maka arena ini siap dimanfaatkan sebagi tempat terselenggaranya kegiatan olahraga bertaraf internasional yang baru pertama kalinya dilaksanakan di wilayah Papua.
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam acara peresmian venue PON XX Papua yang disiarkan secara virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (2/10/2021).
"Kita paut bersyukur, Alhamdulillah seluruh venue PON Papua telah selesai, dan siap dimanfaatkan untuk mendukung suksesnya pelaksanaan PON yang baru pertama kali akan dilaksanakan di tanah Papua," terang Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Sejumlah Arena hingga Buka PON XX Papua
Baca juga: Polri Pastikan Situasi Papua Kondusif Jelang Pembukaan PON XX Hari Ini
Venue-venue tersebut di antaranya mulai dari Istora Papua Bangkit, Arena Aquatic, Arena Kriket, Arena Hoki, Arena Dayung, Arena Panahan, sampai arena Sepatu Roda.
Untuk itu, Jokowi berharap masyarakat dapat memanfaatkan venue ini dengan baik untuk mencari bibit-bibit unggul di bidang olahraga.
"Manfaatkan venue ini sebagai tempat penjaringan bibit unggul olahraga, pembinaan para atlet Papua untuk semakin berprestasi baik ditingkat nasional maupun ditingkat dunia," tambah Jokowi.
Baca juga: Deg-degan Jalani Debut di PON XX Papua, Tiga Atlet Muda Ini Persiapkan Diri Konsumsi Nutrisi
Venue yang bertaraf internasional ini, kata Jokowi, menghadirkan berbagai inovasi, termasuk kecanggihan kontruksinya yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Untuk itu, atas selesainya pengerjaan venue ini, Jokowi berharap segala fasilitas yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik, baik selama PON XX berlangsung maupun setelah acara selesai.
Jokowi tidak ingin jika nantinya venue dan segala fasilitas tempat ini menjadi sepi, tidak terawat, dan akhirnya rusak.
Mengingat, pembangunan tempat olahraga bertaraf internasional ini membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Baca juga: Klasemen Perolehan Medali PON Papua 2021: Sulawesi Tenggara Merangsek Naik, DKI Jakarta di Puncak
"Venue-venue ini menghadirkan berbagi inovasi, kecanggihan kontruksi yang hemat energi dan ramah lingkungan."
"Setelah membangun venue-venue ini tugas kita belum selesai, tugas selanjutnya menjaga, merawat dan memanfaatkan venue ini dengan sebaik-baiknya. Saya tidak ingin setelah PON usai, fasilitas yang telah dibangun dengan dana yang besar dan bertaraf internasional ini justru menjadi tempat yang sepi, tidak terawat dan rusak," kata Jokowi.
Oleh sebab, itu Jokowi meminta gubernur, bupati/walikota untuk segera menyiapkan menajemen pengelolaan fasilitas ini secara profesional.
Hal itu dilakukan agar venue dapat terawat dengan baik.