News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Pendiri Partai Demokrat Soroti Fitnah Kubu AHY soal Megawati Gulingkan Gus Dur

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herzaky Mahendra Putra Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Demokrat Hencky Luntungan menyoroti pernyataan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam konferensi pers 'Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat' vs 'Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril', Minggu (3/10) kemarin.

Dalam konferensi pers itu, Herzaky menyebut Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menggulingkan Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Pernyataan itu muncul ketika Herzaky menegaskan founding father Partai Demokrat memanglah Susilo Bambang Yudhoyono dan Ventje Rumangkang.

Baca juga: Rusdiansyah Bantah Tudingan Moeldoko Pernah Datangi SBY Minta Jadi Petinggi Partai Demokrat

"Partai Demokrat ini berdiri dimulai ketika Pak SBY waktu itu di MPR ketika ada pemilihan wakil presiden dari Ibu Megawati yang baru saja menggulingkan Bapak Gus Dur," ujar Herzaky.

Terkait hal itu, Hencky menilai pernyataan Herzaky merupakan fitnah yang keji dan tanda bahwa telah kehilangan akal sehat akibat kepanikan.

"Fitnahan yang keji. Ini membahayakan kehidupan bernegara dengan kalimat menggulingkan dan diarahkan pada mantan presiden kelima," kata Hencky, dalam keterangannya, Senin (4/10/2021).

Baca juga: Yusril Lancarkan Serangan Baru ke Partai Demokrat: Siap-Siap Hadapi Argumen di Mahkamah Agung

Menurutnya, ungkapan kalimat tersebut adalah pembuktian atas penguasaan materi politik praktis yang tidak mapan. Sekaligus menebar fitnah yang keji, baik terhadap pribadi, institusi partai dan institusi negara.

"Seolah-olah bahwa sebuah kudeta terjadi disaat kekuasaan berpindah dari Presiden keempat kepada Presiden kelima, dan atau tatacara pemindahan kekuasaan tidak normatif dan demokratis," ucap Hencky.

Baca juga: Kubu AHY: yang Kami Persoalkan Yusril Berjuang demi Rupiah tapi Ngaku untuk Demokrasi

Penyampaian konferensi pers tersebut, kata dia, memukul semua instalasi politik praktis di Republik Indonesia, termasuk dirinya selaku pendiri Partai Demokrat. Hencky berharap pernyataan dari kubu AHY tersebut tidak menjadi bola liar berkepanjangan.

"Mudah-mudahan ini tidak menjadi bola liar yang berkepanjangan, karena tuduhan yang disampaikan resmi kubu AHY dalam konferensi pers 3 Oktober 2021 sebagai berita bohong yang dikemas di bulan Oktober," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini