News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kata Jubir soal Nama Luhut Binsar Pandjaitan di Pandora Papers, Pimpin Perusahaan Gas di Panama?

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Panjaitan dan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandajitan disebut-sebut masuk dalam laporan Pandora Papers.

Diketahui, Pandora Papers adalah laporan yang berisi bocoran daftar kekayaan tersembunyi para pemimpin dan figur publik dunia.

Laporan tersebut merupakan hasil investigasi International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), yang terdiri dari lebih dari 600 jurnalis di 117 negara.

Nama Luhut diungkap menjabat di sebuah perusahaan di Republik Panama.

Baca juga: Menteri Luhut: Pusat Kebugaran/Fitness Boleh Beroperasi di 6 Wilayah

Terkait hal itu, Juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, pun angkat bicara.

Ia membenarkan bahwa Luhut sempat memimpin sebuah perusahaan bernama Petrocapital SA di Republik Panama, yang satu di antara usahanya di bidang minyak dan gas bumi.

Dikatakannya, Luhut menjabat sebagai Direktur Utama atau Ketua Perusahan Petrocapital SA pada tahun 2007-2010. 

"Petro Capital SA adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik Panama."

"Perusahaan ini rencananya untuk pengembangan bisnis di luar negeri di Amerika Tengah dan Amerika Selatan," jelas Jodi, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Selasa (5/10/2021).

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan saat ditemui awak media usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Senin (27/9/2021). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Baca juga: Heboh Pandora Papers Beber Nama Pejabat, Politisi dan Selebriti, Begini Analisis Pengamat

Selama Luhut menjabat, kata Jodi, terdapat berbagai kendala terjadi berkaitan geografis, budaya, dan investasi.

Atas hal tersebut, Luhut pun memilih untuk mundur dari jabatannya.

Selain itu, bisnis perusahaan Petrocapital SA ini belum dikatakan berhasil, termasuk tak pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara.

"Bapak Luhut memutuskan untuk mengundurkan diri dari petrocapital dan fokus dalam bisnis yang ada di Indonesia."

"Selama pak Luhut menjabat di Petrocapital, Petrocapital saya tegaskan belum berhasil mendapatkan proyek investasi yang layak," tutur dia.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini