“Saya sangat mengharapkan kader bangsa fellowship program ini bisa mengajak para peserta merancang dan memprediksikan situasi kedepan, untuk Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Menurut Pratikno, pandemi Covid-19 menambah kondisi disrupsi sebelumnya yakni revolusi industri 4.0 yang merubah kehidupan menjadi serba digital.
Ia menyebut, peran anak muda untuk terus berusaha bermigrasi dengan ilmu pengetahuan baru, metode baru dan arah kerja yang baru.
“Teruslah bermigrasi dan berinovasi dengan cara-cara baru untuk memberikan nilai tambah ke masyarakat, bangsa dan negara. Terus lah berjejaring untuk memperkuat sebuah upaya yang terntegrasi dari bangsa kita, membangun Indonesia incorporated,” tutupnya.
Baca juga: Mendagri Sebut Pemerintah Kota Jadi Pilar Utama Merawat Toleransi
Sementara itu, Founder dan Course Leader KBFP, Dimas Oky Nugroho, mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini untuk ikut mempersiapkan anak-anak muda sebagai calon pemimpin masa depan yang memiliki kompetensi, integritas, serta loyalitas kebangsaan.
Mereka diharapkan mampu membangun solusi bagi tantangan Indonesia pada saat ini dan ke depan.
“Pertemuan dan pelatihan kepemimpinan muda angkatan sembilan ini dilakukan khususnya menjawab tantangan pandemi dan situasi ekonomi yang terjadi di masyarakat."
"Hari ini semua negara bangsa, apalagi Indonesia, membutuhkan konsolidasi seluruh elemen negara, antara lain institusi pemerintah, aktor politik, bisnis, masyarakat sipil dan tentunya anak muda yang saat ini memiliki jumlah demografi yang sangat besar," ujar Dimas.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id)
Simak berita lainnya terkait Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP)