Tak hanya itu, pihaknya juga nantinya akan mengumpulkan beragam bukti terkait laporan yang dilayangkan untuk Natalius Pigai.
Proses pendalaman ini juga kata jenderal polisi bintang satu itu dinilai perlu guna mengetahui apakah ada tindak pidana atau tidak dalam pelaporan ini.
Baca juga: Profil Natalius Pigai, Aktivis dari Papua yang Dipolisikan karena Unggahan soal Ganjar dan Jokowi
"Nanti mengumpilkan bukti-bukti yang relevan untuk menilai apakah ada tindak pidana atau tidak ada tindak pidana," bebernya.
Lebih lanjut, Rusdi mengatakan jika nantinya ditemui adanya tindak pidana maka akan dilakukan proses lebih lanjut.
Sedangkan jika laporan ini tidak ada unsur pidana maka pelaporan ini tidak akan diproses lebih lanjut oleh penyidik.
"Kalau ada tindak pidana tentunya akan dilanjutkan prosesnya kalau memang tidak ada tindak pidana tidak akan dilanjutkan oleh penyidik," tukasnya.
Pigai angkat Bicara
Aktivis Papua Natalius Pigai angkat bicara soal Kelompok Barisan Relawan Nusantara (BaraNusa) yang melaporkannya atas dugaan kasus rasisme.
Dia membantah semua tuduhan yang diarahkan oleh pelapor.
Menurut Pigai, unggahannya di sosial medianya itu tidak bermaksud merendahkan masyarakat Jawa ataupun kesukuan.
"Saya katakan Orang Jawa Tengah Jokowi, Ganjar. Mana Rasis? rasis itu suku. Jawa Tengah itu nama Provinsi, Wilayah Administratif, bukan suku. Yang tinggal di Provinsi Jawa Tengah itu hampir semua suku termasuk Papua, Bali, Sumatera dan lain-lain. Sehingga tidak bisa katakan suku," kata Pigai dalam keterangannya, Selasa (5/10/2021).
Pigai menuturkan unggahannya itu diarahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ganjar Pranowo sebagai invidu. Sebaliknya, dia tidak pernah menyinggung kesukuan.
"Antara Frasa Jawa Tengah dan Jokowi itu tidak ada tanda koma artinya langsung kepada individu orang Bernama Pak Jokowi dan Pak Ganjar. Karena tidak sebut suku maka tidak masuk Kategori Rasis sehingga mereka yang melaporkan saya tidak memiliki legal standing," jelasnya.
Di sisi lain, Pigai mengancam akan melaporkan balik sejumlah tokoh nasional yang dinilai rasisme terhadap masyarakat Papua.
Baca juga: Anwar Abbas Berikan Opsi Dialog lewat DKN soal Dugaan Ujaran Rasisme Natalius Pigai